SB, NUNUKAN – Sejumlah persoalan dibahas dalam pertemuan yang dikemas dalam bentuk coffe morning Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dengan Forum Pimpinan Daerah (Forkopomda) di KRI Frans Kaisiepo – 363, Senin, (19/5). Tak melulu serius, sesekali pertemuan ini mengundang tawa dan pembicaraan yang ringan.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dalam mendukung pemerintah daerah dalam memajukan Kabupaten Nunukan, sehingga dapat mensejahterkan masyarakat.
“Selain, kami juga ingin mengenalkan kehidupan di kapal perang. Bagaimana tradisi makan, bagaimana peperangan dilakukan di laut. Dan, tentunya dapat menyaksikan langsung beberapa persentajataan dan sensor yang dimiliki kapal perang ini,” kata Danlanal saat dikonfirmasi.
Disebutkan, saat ini ada 3 KRI yang beroperasi di wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) dengan Malaysia. Salah satunya KRI Frans Kaisiepo -363 ini yang saat ini beroperasi di wilayah Ambang Batas Laut (Ambalat).
“Tentunya untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam operasi Yudha Dharma selama 2 bulan. Dan nanti akhir bulan Mei kapal ini akan kembali ke pangkalan di Surabaya,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Nunukan H. Irwan Sabri mengaku sangat terkesan dengan KRI Frans Kaisiepo -363. Apalagi dengan peralatan persenjataannya. “Luar biasa.Tentunya ini menjadi harapan kita bersama. KRI ini bisa menjaga perbatasan kita. Menjaga perbatasan. Ya tentunya kita kolaborasi dan koordinasi. Ini yang paling penting.
Dan itu sudah kita lakukan bersama dengan Lanal,” kata bupati usai kegiatan berlangsung.
Terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Nunukan, Hasan Basri mengakui, kegiatan tersebut sudah direncanakan sejak lama. “Ini agenda pertama Pak Bupati bertemu dengan forkopimda sejak menjabat. Jadi, agenda coffe morning pertama ini sudah lama di-setting agar diadakan di tempat yang spesial. Dan kami anggap di kapal perang ini yang notabene tidak terlalu banyak di Indonesia, kita agendakan,” ungkapnya.
Disampaikan, dalam pertemuan itu sejumlah isu dibahas. Mulai dari bersifat lokal, regional, maupun nasional. “Tadi kami juga sempat membicarakan beberapa hal. Seperti tentang kelangkaan BBM di wilayah 4,” bebernya.
Dikatakan Hasan Basri, semua persoalan dan masalah di tengah masyarakat yang ditangani Kesbangpol Nunukan dilaporkan ke bupati. “Kewajiban kita harus melaporkan. Jadi kita laporkan. Nanti solusi dan penanganannya di kalangan forkopimda ini. Karena sudah ada bupati DPRD. Lalu soal keamanan ada TNI dan Polri, itu sudah selesai. Bupati juga meminta agar kegiatan ini rutin dilakukan. Apakah per triwulan, atau per catur bulan, atau per bulan,” pungkasnya. (dln)
Discussion about this post