SB, TARAKAN – Warga di Tanjung Pasir, Tarakan Timur, Kota Tarakan, dibuat geger dengan merebaknya kasus dugaan tindak asusila yang dialami beberapa orang anak.
Ironisnya, dugaan tindak asusila ini terjadi di sebuah masjid yang biasa digunakan anak-anak untuk mengaji.
Terungkapnya perbuatan tak terpuji tersebut, berawal dari adanya laporan beberapa anak kepada orang tuanya.
Dimana anak-anak ini mengalami tindakan tidak senonoh dari seseorang yang kerap beraktivitas di sekitar masjid.
Salah seorang warga setempat yang tidak mau disebutkan identitasnya mengatakan, awalnya para korban dugaan asusila enggan melaporkan kejadian yang dialaminya lantaran takut.
“Korban-korban ini awalnya diam saja. Baru setelah masyarakat ramai, mereka berani melapor ke orang tua,” katanya.
Kemudian, anak-anak yang diduga telah menjadi korban asusila akhirnya berani mengungkap peristiwa tersebut.
“Anak-anak bilang pelakunya pemukat atau nelayan,” ucapnya.
Warga dan orang tua yang merasa geram atas kejadian, selanjutnya mencari keterangan yang sebenarnya terjadi.
Pasalnya, keterangan dari anak-anak yang diduga menjadi korban berubah-ubah.
Menurut salah satu orang tua korban, dari keterangan anaknya menyebut kejadian yang dialaminya dilakukan terduga pelaku di sebuah masjid yang sedang di renovasi.
“Karena masjid sedang direnovasi, anak-anak tidur di luar kamar. Pelaku diduga masuk saat kondisi masjid sepi,” jelasnya.
Meski demikian, belum diketahui secara pasti tindak asusila yang dilakukan terdugaa pelaku kepada anak-anak tersebut.
“Anak saya bilang ada tumpahan sperma dicelana. Sebagai orang tua, saya sangat marah. Apalagi kejadiannya di tempat ibadah,” ujarnya dengan nada kesal.
Atas kejadian tersebut para orang tua yang memiliki anak kecil merasa khawatir dan telah melaporkannya kepada pihak berwajib.
“Kami semua prihatin dengan kejadian ini. Tapi saya tidak bisa memberikan keterangan lebih detail karena sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Tarakan Timur IPTU Gisca Yashella, membenarkan adanya laporan terkait kejadian tersebut.
“Kami telah menerima informasi mengenai dugaan pelecehan seksual ini,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WITA.
Korban diduga mengalami pelecehan seksual saat berada di dalam masjid.
“Petugas piket kami telah mendatangi TKP dan melakukan penyelidikan awal,” ucap Gisca.
Polsek Tarakan Timur telah menghimbau kepada korban maupun keluarga agar dapat dibuatkan laporan polisi.
Kendati demikian, proses penyelidikan masih menemui sejumlah kendala. Salah satunya adalah belum adanya laporan resmi dari pihak korban atau keluarga.
“Sampai saat ini, belum ada keluarga korban yang datang untuk membuat laporan secara resmi ke Polsek,” pungkasnya. (OC/SB)
Discussion about this post