SB, TARAKAN – Banjir yang kerap menggenangi sebagian besar wilayah Kota Tarakan bukan tanpa sebab.
Salah penyebab timbulnya banjir, yakni diakibatkan oleh rusaknya kawasan hutan lindung yang kini telah terjamah untuk berbagai aktivitas.
Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan, Ridwanto Suma menjelaskan, kerusakan hutan lindung di Tarakan mengakibatkan dampak negatif bagi masyarakat khususnya banjir.
Hutan yang mulai gundul tidak lagi mampu menahan debit air saat hujan turun. Akibatnya arus air langsung mengarah ke sungai atau parit yang ada hingga meluap.
Selain itu, dampak hilangnya tutupan hutan menyebabkan endapan pasir terbawa ke sungai dan parit, dimana mengurangi kapasitas daya tampung air.
“Hutan menjadi penyerap air hujan. Ketika hutan rusak air hujan tidak terserap dengan baik. Akibatnya aliran air permukaan menjadi meningkat sehingga berpotensi menimbulkan banjir,” katanya.
Ridwanto pun mengingatkan agar masyarakat dapat menjaga kondisi keasrian hutan, sehingga dapat berfungsi menjaga kestabilan serapan air. Dan juga meningkatkan kualitas dan kuantitas air.
“Salah satu sumber pemasok air yang kita konsumsi saat ini berasal dari embung persemaian yang hulunya ada di hutan lindung persemaian,” tutupnya.(OC/SB)
Discussion about this post