Sabtu, 12 Juli 2025
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
  • Video
  • Opini
Home Daerah

LGBT di Tarakan Belum Bisa Dikendalikan, Dinilai Sumbang Jumlah HIV Terbesar di Kaltara

by Admin
07/11/2025
in Daerah, Kaltara, Tarakan
A A
LGBT di Tarakan Belum Bisa Dikendalikan, Dinilai Sumbang Jumlah HIV Terbesar di Kaltara

ilustrasi

SB, TARAKAN – Lama tak dipublish di media, kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) ternyata masih menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. Bahkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan, terdapat temuan baru kasus HIV di tahun 2025.

Pekerja Sosial (Peksos) Ahli Pertama Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos PM) Kota Tarakan, Alghi Fari Smith, S.ST mengungkapkan, Kota Tarakan adalah penyumbang terbesar kasus HIV/AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) di Kaltara. Namun, dalam penanganannya, masih menghadapi beberapa tantangan.

Baca Juga

Sabu Gagal Ditukar, Polisi Ngaku Cuma ‘Tes’ Barang Bukti

Modus Kunjungan Keluarga, 14 Pekerja Migran Ilegal Gagal Berangkat ke Malaysia

Kapolres Nunukan Pastikan Hanya 4 Anggotanya Ditangkap Mabes Polri, Bukan 7 Orang

“Saya mengutip pernyataan dari Bang Agus Suwandy yang saat itu menjadi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kaltara mengatakan, bahwa jumlah ODHA (Orang Dengan HIV/Aids) Tarakan tertinggi di Kaltara. Beliau menambahkan, bahwa sejumlah ODHA Lost to Follow Up (LFU),” ungkap Alghi Fari Smith dalam wawancaranya bersama Borneo TV belum lama ini.

Dengan kata lain, lanjutnya, ODHA menghilang dari lokus sasaran sehingga petugas tidak bisa memantah dan memberikan pendampingan pengobatan. “Hal ini sangat mengkhawatirkan bila ODHA masih melakukan seks beresiko sebab berpotensi menularkan pada yang lain,” jelasnya.

Fari menilai, tren data dari tahun ke tahun, angka HIV/AIDS di Tarakan cukup banyak didominasi oleh LSL atau Lelaki Seks Lelaki. Melihat data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tarakan per 11 September 2024, disebutkan bahwa Kota Tarakan ada 66 kasus HIV. Dari jumlah itu, sebanyak 26 diantaranya adalah LSL atau perilaku homoseksual.

“Saya melihat ini relevan dengan referensi yang pernah saya baca, bahwa awal mulanya HIV/AIDS bernama GRID yaitu Gay Related Immune Deficiency. LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), terutama gay berpotensi besar terkena HIV/AIDS,” paparnya.

Fari yang juga Sahabat Saksi dan Korban (SSK) pada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) RI ini menambahkan, isu LGBT di Kota Tarakan menjadi fenomena belakangan ini. Hal ini juga menjadi atensi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan, sebab MUI telah membuat tim pencari fakta terkait LGBT.

“Isu LGBT di Tarakan harus menjadi atensi masyarakat Tarakan. Adanya kasus pembunuhan di Islamic Center kemarin (akhir tahun 2024) menunjukkan perilaku seksual menyimpang ini nyata adanya. MUI Tarakan (telah) membentuk tim pencari fakta LGBT,” beber Fari.

Dia juga berharap dengan adanya tim pencari fakti ini, pihaknya juga bisa menjadi kawan dan sahabat bagi LGBT yang ingin meninggalkan kebiasaan tersebut. Bahkan, Fari memberikan peluang kepada siapa pun yang ingin keluar dari lingkaran LGBT namun mendapatkan ancaman kekerasan yang membahayakan jiwa, untuk segera melaporkan diri.

“Saya menghimbau kepada siapa pun yang melihat, mendengar, menyaksikan dan atau mengalami kekerasan untuk dapat berani bicara dan lapor. Para korban bisa juga melapor ke Sahabat Saksi dan Korban atau SSK di nomor telepon 081220596432, untuk kemudian diusulkan mendapatkan perlindungan dari LPSK RI,” imbuhnya.

Tak sampai di situ, Fari juga menekankan pentingnya edukasi dan kesadaran masyarakat tentang HIV. Mereka juga menyiapkan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang HIV. Hal ini, papar dia, penting dilakukan, sebab masih banyak masyarakat yang memberikan stigma atau diskriminasi terhadap ODHA.

“Ada kaitannya HIV/AIDS dengan isu LGBT. Kita tidak membenci orangnya, tapi perilakunya sebab perilaku menjadi LGBT ditinjau dari hukum positif yang ada di Indonesia, hal tersebut dilarang. Apalagi berdasarkan agama, lebih ketat lagi larangannya. Pintu masuk HIV/AIDS juga terjadi melalui seks bebas, penyalahgunaan narkoba jenis jarum suntik yang bergantian,” tambahnya.

Dengan berbagai upaya edukasi di tengah masyarakat terkait pemahaman yang baik dan benar tentang HIV/AIDS, Fari pun berharap agar masyarakat tidak lagi memberikan stigma dan diskriminasi kepada ODHA. “Prinsip bahwa setiap individu itu unik, non diskriminasi, penerimaan klien apa adanya, no judge mental dan seterusnya, harus menjadi ruh dalam pendampingan terhadap ODHA,” serunya.

Lebih jauh, Fari juga mengingatkan, stigma terhadap ODHA cukup sering dilihat di lingkungan masyarakat. Akibatnya, ODHA terusir dari lingkungannya, bahkan sampai berujung pada keputusan bunuh diri.

“Artinya apa? HIV/AIDS memang penyakit yang berbahaya, sebab belum ada obatnya sampai sekarang. Namun ada yang lebih bahaya dari virus itu sendiri, yaitu stigma dan diskriminasi terhadap ODHA sehingga mentalnya hancur dan semangat hidupnya padam. Oleh karena itu, ODHA perlu diberi dukungan psikososial dari lingkungan sekitarnya suapaya semangat dalam menjalani hidup,” tutup Fari. (red)

Berita Lainnya

Kembali Bantah Narkoba 12 kg ‘Tawas dan Gula Batu’, Polda Kaltara Sebut Hanya Upaya Pencurian Sabu 7 Gram

Sabu Gagal Ditukar, Polisi Ngaku Cuma ‘Tes’ Barang Bukti

by Admin
07/12/2025
0

SB, TARAKAN – Kasus pembobolan ruang barang bukti narkotika di Polda Kalimantan Utara (Kaltara) memasuki babak baru. Meski sempat muncul...

Modus Kunjungan Keluarga, 14 Pekerja Migran Ilegal Gagal Berangkat ke Malaysia

Modus Kunjungan Keluarga, 14 Pekerja Migran Ilegal Gagal Berangkat ke Malaysia

by Admin
07/12/2025
0

SB, TARAKAN – Petugas Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Taraka menggagalkan penyelundupan 14 calon pekerja migran ilegal yang hendak menyeberang...

Kapolres Nunukan Pastikan Hanya 4 Anggotanya Ditangkap Mabes Polri, Bukan 7 Orang

Kapolres Nunukan Pastikan Hanya 4 Anggotanya Ditangkap Mabes Polri, Bukan 7 Orang

by Admin
07/12/2025
0

SB, NUNUKAN – Setelah menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir, Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas SIK akhirnya memberikan pernyataan...

Alasan Ingin Mandiri, Warga Tanjung Pasir dan Tanjung Batu Diusulkan jadi Kelurahan

Alasan Ingin Mandiri, Warga Tanjung Pasir dan Tanjung Batu Diusulkan jadi Kelurahan

by Admin
07/11/2025
0

SB, TARAKAN – Usulan pemekaran Kelurahan Mamburungan Timur, Kecamatan Tarakan Timur kembali disuarakan warga Tanjung Pasir. Warga yang bermukim di...

Emas Curian Ternyata Palsu, Tersangka Bilang Hasil Curiannya Untuk Biaya Pulang Kampung

Emas Curian Ternyata Palsu, Tersangka Bilang Hasil Curiannya Untuk Biaya Pulang Kampung

by Admin
07/11/2025
0

SB, NUNUKAN - Kaget! Rasa ini sudah pasti dirasakan oleh korban pencurian bernama Diana (55). Pasalnya, tamu hotel Gita, Jalan...

Gasak Harta Tamu Hotel Senilai Rp270 Juta, Residivis Lincah ini Ditangkap Saat Melarikan Diri

Gasak Harta Tamu Hotel Senilai Rp270 Juta, Residivis Lincah ini Ditangkap Saat Melarikan Diri

by Admin
07/11/2025
0

SB, NUNUKAN - Pernah merasakan dinginnya lantai penjara, ternyata tak membuat pria berinisial MN (21) sadar. Usai bebas Agustus tahun...

Next Post
Alasan Ingin Mandiri, Warga Tanjung Pasir dan Tanjung Batu Diusulkan jadi Kelurahan

Alasan Ingin Mandiri, Warga Tanjung Pasir dan Tanjung Batu Diusulkan jadi Kelurahan

Kapolres Nunukan Pastikan Hanya 4 Anggotanya Ditangkap Mabes Polri, Bukan 7 Orang

Kapolres Nunukan Pastikan Hanya 4 Anggotanya Ditangkap Mabes Polri, Bukan 7 Orang

Modus Kunjungan Keluarga, 14 Pekerja Migran Ilegal Gagal Berangkat ke Malaysia

Modus Kunjungan Keluarga, 14 Pekerja Migran Ilegal Gagal Berangkat ke Malaysia

Discussion about this post

Terlaris

Kembali Bantah Narkoba 12 kg ‘Tawas dan Gula Batu’, Polda Kaltara Sebut Hanya Upaya Pencurian Sabu 7 Gram

Sabu Gagal Ditukar, Polisi Ngaku Cuma ‘Tes’ Barang Bukti

07/12/2025
Modus Kunjungan Keluarga, 14 Pekerja Migran Ilegal Gagal Berangkat ke Malaysia

Modus Kunjungan Keluarga, 14 Pekerja Migran Ilegal Gagal Berangkat ke Malaysia

07/12/2025
Kapolres Nunukan Pastikan Hanya 4 Anggotanya Ditangkap Mabes Polri, Bukan 7 Orang

Kapolres Nunukan Pastikan Hanya 4 Anggotanya Ditangkap Mabes Polri, Bukan 7 Orang

07/12/2025
Alasan Ingin Mandiri, Warga Tanjung Pasir dan Tanjung Batu Diusulkan jadi Kelurahan

Alasan Ingin Mandiri, Warga Tanjung Pasir dan Tanjung Batu Diusulkan jadi Kelurahan

07/11/2025
suryaborneo.com

© 2024 www.suryaborneo.com

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Ikuti Kami

error: Konten dikunci !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini

© 2024 www.suryaborneo.com