SB,TARAKAN – Masalah sosial kembali mencuat di Kota Tarakan, dimana fasilitas umum jembatan penyeberangan (JPO) di dekat THM tepatnya di Jalan Yos Sudarso, beralih fungsi menjadi tempat tidur para tuna wisma.
Akibatnya, selain terlihat kumuh, warga juga merasa resah dan tidak nyaman saat menggunakan JPO tersebut.
Pantauan tim SuryaBorneo.com di lokasi (JPO) pada Selasa (14/1/2025) pagi, nampak seorang tuna wisma masih tertidur dengan beralaskan kain dan ditutupi kardus bekas.
Hal ini pun menuai kritik dari sejumlah pengguna jalan. Salah satunya Ermi Palangka (44) yang sebelumnya kaget melihat adanya tumpukan kardus di jembatan penyeberangan.
“Saya kira mayat. Wajarlah kalau panik, ternyata ada orang tidur disitu,” katannya.
Hal yang sama juga disampaikan pengguna jalan lainnya, Prima (39). Ia merasa tidak nyaman dengan keberadaan tuna wisma yang tidur di jembatan itu.
Ia pun meminta agar pemerintah melalui instansi terkait untuk segera mengatasi permasalahan ini.
“Ini soal kenyamanan di ruang publik,” ucap Prima.
Sementara itu, Riot (24) yang diketahui teman tuna wisma dan memilih tidur di JPO ini mengatakan, terpaksa tidur di jembatan karena tidak memiliki tempat tinggal.
“Dingin tidur disitu (JPO), lama sudah kami tidur diatas,” ucapnya.
“Tidak nyaman di rumah, mending hidup di jalanan,” tukasnya. (OC/SB)
Discussion about this post