SB, TARAKAN – Langkah tegas dan transparan dalam pemberantasan peredaran narkoba di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara), Tim Gabungan Mabes Polri bersama Polda Kaltara menggelar operasi khusus di wilayah Nunukan. Tak hanya memburu pelaku dari kalangan masyarakat, tim ini juga menyasar kemungkinan keterlibatan oknum internal dengan mengikutsertakan unsur Pengamanan Internal (Paminal) dari Divisi Propam Polri.
Hal ini diungkapkan Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda Kaltara, Kombes Pol Tri Handako Wijaya Putra, Kamis (10/7/2025). Dia menilai, keterlibatan Paminal dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Polri yang tidak main-main dalam menjalankan komitmen pemberantasan narkoba, bahkan jika itu menyentuh institusinya sendiri.
“Langkah ini mencerminkan komitmen Polri dalam pemberantasan narkoba secara transparan, profesional, dan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap oknum internal,” tegas Tri Handako Wijaya Putra.
Operasi ini juga menjadi implementasi langsung dari arahan Presiden dalam Asta Cita, yang menegaskan pentingnya pemberantasan narkotika secara menyeluruh dan berkelanjutan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kemudian menerjemahkan arahan itu dalam kebijakan zero tolerance, baik terhadap masyarakat sipil maupun aparat negara.
“Penegakan hukum ini tidak memandang status pelaku. Siapa pun yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” lanjut Tri Handako terkait ditangkapnya Kasat Reskoba Polres Nunukan, Iptu Sony Dwi Hermawan dkk.
Diketahui, beberapa pelaku telah berhasil diamankan dalam operasi ini dan saat ini sedang menjalani proses pemeriksaan. Seluruh penanganan perkara selanjutnya akan dilakukan di Mabes Polri dengan dukungan penuh dari Polda Kaltara. Tri Handako juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawal proses hukum ini dengan memberikan kepercayaan penuh kepada aparat yang bertugas.
“Kami mohon dukungan agar penanganan perkara ini berjalan independen demi menegakkan hukum secara adil,” pungkasnya.
Langkah strategis Polri ini tak hanya menjadi bukti nyata keseriusan dalam memerangi narkoba, tetapi juga membangun kembali kepercayaan publik bahwa tidak ada tempat bagi aparat yang bermain. (rz)
Discussion about this post