SB, TARAKAN – Tradisi pedang pora menjadi bagian dari simbol penghormatan pelepasan AKBP Adi Saptia Sudirna yang kini menjabat sebagai Astama Ops Polri dan penyambutan AKBP Erwin Syaputra Manik Kapolres Tarakan, pada Rabu (19/3/2025).
Upacara pedang pora merupakan tradisi khas di institusi Polri untuk menyambut pejabat baru sekaligus melepas pejabat lama. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai penghormatan dan solidaritas di kalangan anggota kepolisian.
Dalam sambutannya, AKBP Adi Saptia Sudirna mengatakan, ia atas nama pribadi dan atas nama keluarga mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas dedikasi, loyalitas yang diberikan seluruh jajaran Polres Tarakan kepada kami dalam rangka membantu tugas kami guna mewujudkan situasi Kamtibmas di kawasan polres Tarakan. Kami mohon maaf bila mana di dalam pergaulan ada tutur kata atau perbuatan yang menyinggung perasaan rekan-rekan sekalian.
“Kami mohon maaf karena kami adalah manusia biasa yang tidak luput daripada kesalahan. Dan kami mohon doa ke setiap rekan-rekan supaya kami bisa menjalankan tugas di tempat yang baru, yaitu di Astama Ops Polri. Kami mohon doa restunya supaya kami segera bisa menyesuaikan di tempat tugas yang baru, karena inilah pertama kali sejak kami lulus Akpol, sekarang baru berkesempatan tugas di Ibu kota,” katanya.
Adi Saptia berpesan kepada seluruh jajaran Polres Tarakan, untuk membantu Kapolres baru dalam melaksanakan amanahnya. Dan meminta hal-hal buruk yang telah terjadi tidak terulang kembali.
“Dan kami berpesan kepada rekan-rekan sekalian, tolong bantu Kapolres Tarakan yang baru. Apa-apa yang kurang berhadap kepemimpinan saya selama 8 bulan ini, tolong jangan terjadi kembali kepada adik saya, Kapolres yang baru itu AKBP Erwin Syaputra Manik. Tolong dibantu beliau, tolong dedikasi dan loyalitasnya lebih dari saya diberikan kepada beliau, tolong ya supaya kita bisa menciptakan ketertiban kamtibmas di Polres Tarakan ini,” ucapnya
Lebih lanjut, Adi Saptia meminta jajaran Polres Tarakan tetap melaksanakan 12 fugsi polri sebagaimana yang dikembangkan pimpinan.
“Saya tidak ada apa-apanya, buktinya sekarang yang terjadi pada saat ini. Pimpinan boleh berganti, kebijakan boleh berganti, namun satu, luka sepokok tidak bisa digantikan. Layani masyarakat Kota Tarakan dengan sepenuh hati,” ujarnya.
“Jangan ada perbuatan yang memang merugikan kita, atau perbuatan yang pernah merugikan. Salah satunya adalah bila mana kita nanti akan melakukan kegiatan yang berlebih untuk mengutuk diri sendiri. Ingat, kalau rekan-rekan mengejar kesempatan duniawi, itu tidak akan pernah puas dan selalu akan merasa kurang lagi. Bila mana rekan-rekan selalu mensyukuri rahmat yang diberikan oleh Tuhan, sekarang apa adanya, rezeki akan terbuka. Semua orang ada masanya, semua masa ada orangnya,” tutupnya.
Sementara Kapolres Tarakan, AKBP Erwin Syaputra Manik mengatakan, sebagai Kapolres Tarakan saat ini dan keluarga mohon diterima menjadi bagian dari keluarga besar Kepolian Tarakan.
Ia juga mewakili keluarga besar polisi Tarakan mengucapkan terima kasih, apresiasi setinggi-tingginya kepada senior yakni pejabat lama, AKBP, Adi Saptia Sudirna dan istri.
“Dan kami tentunya mengharapkan doa juga dari senior kami, AKBP Adi Saptia Sudirna, kiranya kami yang masih ditinggalkan di Polres Tarakan ini, senantiasa dalam perlindungan Tuhan, dijauhkan dari segala marabahaya.” Katanya.
Diakhir sambutannya, Kapolres mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa ramadhan 2025. Dan meminta kepada jajaran untuk selalu meningkatkan kesatuan.
“Dan saya juga mengucapkan selalu memperbaiki ibadah puasa kepada saudara-saudara saya, khususnya umat muslim. Dan selanjutnya, kita tetap meningkatkan kesatuan kita dalam perlaksanaan tugas pengabdian kita,” tutupnya.(RZ)
Discussion about this post