SB, TARAKAN – Lampu lalu lintas di perempatan Jalan Halmahera – Jalan RE Martadinata – Jalan Teuku Umar – Jalan P Sumatera dikabarkan mengalami kerusakan fatal sehingga harus mendapatkan perbaikan selama beberapa hari kedepan. Kerusakan ini diduga akibat salah satu traffic light di jalan tersebut tersambar petir saat hujan melanda Kota Tarakan tengah tadi malam.
Untuk mengatasi alur lalu lintas kendaraan, sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tarakan pun turun langsung mengatur lalu lintas sekira pukul 08.15 Wita dengan menurunkan traffic light portable di tengah jalan. Tak sendiri, tampak pula beberapa anggota kepolisian ikut membantu melancarkan arus lalu lintas di sekitar kawasan yang biasa disebut Simpang Ladang tersebut.
“Karena traffic light kita, Apill (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) Simpang Ladang ini terjadi gangguan. Kayaknya disinyalir ada kerusakan, mungkin akibat petir tadi malam,” ungkap Sukarman.
Dari pantauan media ini di lokasi pemasangan traffic light portable, petugas juga terlihat mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Pasalnya, sebelum pemasangan traffic light portable, perempatan ini sempat alami kemacetan ringan.
“Sehingga teman-teman bergerak cepat, melakukan inspeksi, melakukan pemeriksaan terhadap kondisi apill. Dan dinyatakan memang rusak. Ini kita dalam keadaan pembenahan. Tetapi terlepas daripada itu, untuk menjaga ketertiban rutinitas, maka kita siapkan langsung traffic light portable,” jelasnya.
Sambil menunggu perbaikan, Sukarman mengatakan, traffic light portable tersebut hanya dipasang sementara, sampai proses perbaikan selesai. “Jadi ini pengganti sementara. Sambil kami memperbaiki traffic light yang sesungguhnya. Nah ini kita masih inspeksi nih,” katanya.
Sukarman juga menuturkan, pihaknya sempat melakukan upaya perbaikan pagi tadi. Namun kerusakan yang terjadi cukup parah, sehingga mereka melakukan alternatif lain agar pengendara tetap aman.
“Karena kita tadi mencoba tadi pagi, masih coba kita mau perbaiki gitu. Siapa tahu bisa kita atasi secepatnya, kan. Ternyata hasil pemeriksaan teman-teman, ini kayaknya rusaknya agak berat gitu,” ungkapnya.
Untuk pengerjaan, belum diketahui akan memakan waktu berapa lama. Karena sparepart yang dipakai tidak tersedia di wilayah Tarakan. “Mudah-mudahan (cepat diperbaiki), karena kita khawatir sparepart-nya tuh nggak ada di sini gitu loh. Ini kan barang khusus gitu, kan,” tuturnya.
Terkait traffic light portable, Sukarman menyebut, pihaknya hanya memiliki 1 apill. Itu pun baru tahun lalu dibeli untuk digunakan saat terjadi kerusakan.
“Ini penting sekali. Iya, kalau nggak siap teman-teman menjaga, yang kemudian ya masyarakat juga, ya pasti semerawut lah lalu lintasnya ini. Apalagi pengguna jalan kita kan cukup padat sini,” tutupnya.(sdq)
Discussion about this post