SB, TARAKAN – Terkait kemunculan seekor buaya di sekitar permukiman warga di Kelurahan Juata Permai, Kecamatan Tarakan utara, sudah diketahui lurah setempat.
Sejauh ini pihak Kelurahan telah menerima sebanyak tiga laporan atas kemunculan buaya di sungai sekitar permukiman warga tersebut.
Lurah Juata Permai Rika Bulan Karolin mengatakan, telah menerima laporan sebanyak tiga kali, yakni di tahun 2024 sebanyak dua kali (laporan) dan di awal Januari 2025 ini sebanyak satu kali.
“Kemunculan buaya ini memang sudah tiga kali laporannya,” ucapnya.
Rika menjelaskan, dalam menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya telah menghubungi pihak terkait, yakni Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sedangkan dari pihak kelurahan sendiri sudah melakukan sosialisasi berupa himbauan kepada masyarakat.
”Kelurahan tentu saja menghubungi dinas teknis dan pada saat itu dinas teknis turun. Upaya kelurahan memberikan sosialisasi kepada warga sekitar untuk tidak membangun kadang hewan ternak ataupun membuang hewan bangkai disekitar lokasi yang mengundang buaya untuk datang,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rika mengungkapkan, dari informasi yang diterimannya pihak BKSDA saat ini masih membuat alat untuk menagkap buaya tersebut.
“Kalau upaya dari pada BKSDA dari laporan yang kami terima masih membuat alat untuk menangkap buaya itu,” ujarnya.
Selain itu, pihak BKSDA juga sudah datang ke lokasi dan memberikan himbauan kepada masyarakat juga. Dalam waktu dekat juga mereka akan memasang tanda (plang) peringatan.
”Kemarin itu mereka sudah datang ke sana. Dari informasi yang diterima sementara hanya bisa melakukan himbaun terhadap warga sekitar, kemudian nanti juga mereka akan mencoba memasang plang himbauan,” jelas Rika.
Diterangkan oleh Rika, kemunculan buaya tersebut diindikasi berasal dari penagkaran buaya. diduga ada buaya lepas dari penangkaran diakibatkan air pasang.
“Informasi yang kami terima, indikasi kemunculan buaya tersebut dikarenakan pada saat air naik di penangkaran buaya, kemungkinan buaya yang kecil-kecil ini keluar. Pada saat itu memang ukurannya masih kecil, tetapi saat ini sudah besar,” ucapnya.
Disinggung mengenai koordinasi ulang kepada pihak BKSDA, Rika mengatakan sampai dengan saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dan menunggu tindak lanjut dari BKSDA.
“Upaya koordinasi ulang tentu akan kami lakukan. Kita tetap laporkan dan kami masih menunggu dari BKSDA yang memang bagian mereka untuk mengurus itu,” pungkasnya.(RZ/SB)
Discussion about this post