SB, TARAKAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai di laksanakan di Kota Tarakan dengan menyasar sejumlah sekolah di Kecamatan Tarakan Utara. Antusias pelajar dan pihak sekolah pun nampak sangat tinggi untuk dapat terlibat pada program ini.
Namun, dibalik program yang dicanangkan pemerintah pusat yakni, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini, sebagian pedagang kantin mulai mengeluh.
Seorang pengelola kantin di salah satu sekolah, Irmawati Kartini (44) mengungkapkan, meski disisi lain mengaku senang dengan adanya program MBG, akan tetapi ia pun secara tidak langsung terkena dampaknya.
“Sebetulnya kami sangat senang menyambut makan gratis untuk menaikkan gizi anak-anak generasi bangsa ini, cuma paling tidak dampaknya ke pengelola kantin,” ujarnya.
Lantas, ia pun menjelaskan, pedagang di kantin juga diawasi oleh Dinas Kesehatan, BPOM, dan Puskesmas yang rutin melakukan pengecekan.
“Selain itu, mereka juga harus membayar iuran unit kantin sebesar Rp14 ribu per hari ke pihak sekolah dan SKRD setiap bulan,” ucapnya.
Dengan kondisi ini, ia berharap agar pemerintah kota dapat lebih memperhatikan keberadaan para pedagang. Bahkan sebagian pedagang di kantin juga berharap dilibatkan untuk program MBG tersebut.
Selama ini, menurutnya pengelola dan para pedagang selalu patuh terhadap aturan pemerintah. Selain itu, pereka pun memiliki lisensi sehat agar bisa berjualan di kantin, lantaran berada dibawah naungan Dinas Kesehatan dan BPOM.
“Seharusnya Pemkot Tarakan bisa bekerja sama dengan pemilik kantin, bahkan kami pun di bawah naungan Dinas Kesehatan dan BPOM, artinya kami berlisensi sehat,” katanya.
Pada pelaksanaan program MBG pertama, pedagang di kantin sekolah mulai resah karena pendapatannya berkurang dari biasanya. Disamping itu, iuran untuk kantin masih diberikan ke pihak sekolah.
“Ada pihak sekolah yang menarik uang kantin. Kemudian melalui SKRD, pihak sekolah yang menyetor uang tersebut. Penarikan uang iuran per hari ini bertujuan agar para pedagang tidak merasa berat,” jelasnya.
Terkait program MBG, pihak pemerintah hanya menginformasikan bahwa program tersebut akan berjalan, tanpa ada sosialisasi lebih lanjut dengan para pedagang kantin. (OC)
Discussion about this post