SB, NUNUKAN – Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Kawasan Perbatasan Kemenko Polhukam RI, Indra Purnama, menemukan sejumlah masalah mendasar saat mengunjungi SMA Negeri 1 Sebatik Tengah.
Dua persoalan utama yang disoroti adalah keterbatasan akses air bersih dan minimnya ruang belajar yang memadai.
Indra Purnama menekankan bahwa air bersih adalah kebutuhan pokok yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan.
“Anak-anak tidak bisa belajar dengan optimal jika kebutuhan dasarnya saja belum terpenuhi,” ujarnya saat meninjau fasilitas sekolah.
Selain itu, ruang belajar yang tidak sebanding dengan jumlah siswa juga menjadi perhatian. Beberapa ruang kelas masih dalam tahap pembangunan, sehingga pembagian jam belajar menjadi kurang ideal dan kegiatan ekstrakurikuler siswa terbatas.
Meski demikian, Indra mengapresiasi semangat para guru dan siswa di Sebatik yang terus berupaya memberikan pendidikan terbaik.
Ia menegaskan bahwa kunjungannya bukan sekadar seremonial, melainkan langkah awal untuk memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga dalam mempercepat pembangunan infrastruktur pendidikan di kawasan perbatasan.
“Kami akan membawa temuan ini ke tingkat pusat agar ada intervensi nyata. Pendidikan di perbatasan harus menjadi prioritas nasional, bukan sekadar simbol,” tegasnya.
Kepala SMA Negeri 1 Sebatik Tengah dan jajaran guru menyambut positif perhatian pemerintah pusat. Mereka berharap, kunjungan ini segera ditindaklanjuti dengan pembangunan fisik sekolah dan peningkatan fasilitas pendukung agar mutu pendidikan di wilayah perbatasan semakin meningkat. (dln)













Discussion about this post