SB, NUNUKAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sebatik telah menyebabkan banjir dan tanah longsor, memutus akses penting bagi pendidikan dan ekonomi masyarakat setempat.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Furqon menjadi salah satu korban utama, dengan jembatan penghubung menuju sekolah runtuh akibat derasnya arus sungai.
Kepala MI Darul Furqon, Adnan Lolo, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi ini. “Sekolah akan libur terus sampai jembatan diperbaiki. Mau bagaimana lagi karena itu satu-satunya akses,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (6/11/2025).
Ia menambahkan, mayoritas dari 57 murid dan 7 guru serta 2 staf administrasi di MI tersebut adalah anak-anak TKI Malaysia yang harus berjuang setiap pagi untuk mencapai sekolah.
Kejadian tanah longsor di RT 14 Desa Sungai Limau, yang terjadi sekitar pukul 04.30 dini hari, mengakibatkan jembatan penghubung menuju MI Darul Furqan runtuh.
Akibatnya, aktivitas belajar mengajar terpaksa diliburkan, dan akses keluar masuk bagi 23 kepala keluarga di sekitar area sekolah terputus.
“Untuk sementara warga sekitar dibantu Petugas Pamtas Bukit Keramat masih menunggu alat berat untuk mengangkat material beton agar segera dapat membuat jembatan darurat yang dapat dilalui kendaraan roda dua,” jelas Adnan Lolo.
Selain itu, longsor juga menimpa salah satu rumah warga di Desa Sungai Limau, yang merupakan kejadian kedua bagi rumah tersebut. Pemerintah Kecamatan melalui Lumbung Penanganan Sosial Terpadu Kecamatan (LUPASIDUKA) dan UPZ Kecamatan telah memberikan bantuan berupa uang tunai dan bantuan kebencanaan, serta membantu evakuasi barang-barang ke tempat keluarga terdekat.
Adnan Lolo berharap Pemerintah Daerah segera mengambil tindakan cepat untuk membangun kembali jembatan tersebut, demi kelancaran aktivitas belajar mengajar dan pemulihan ekonomi masyarakat setempat. Kondisi ini telah dilaporkan kepada pihak berwenang, dan masyarakat berharap respons cepat dari pemerintah. (dln)











Discussion about this post