SB, TARAKAN – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) menargetkan penerimaan zakat selama Ramadhan 2025 sebesar Rp3 miliar.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pelaksana Baznas Tarakan, Syamsi Sarman, dimana besaran target ini nantinya berasal dari zakat fitrah, zakat harta dan infaq sedekah.
“Khusus ramadan, masih sama dengan tahun lalu target 3 miliar terdiri dari zakat fitrah, zakat harta, infaq, sedekah dan program,” katanya.
Syamsi menjelaskan, agar mencapai target itu, Baznas Tarakan menyiapkan sebanyak 20 outlet pembayaran zakat yang akan tersebar di sejumlah titik di Kota Tarakan.
Outlet pembayaran zakat akan menyasar fasilitas umum (publik) seperti pusat perbelanjaan, perbankan serta di sekitar Bandara.
“Kami sudah jalan, beberapa juga sudah memberi tempat (outlet) dan beberapa juga masih proses perizinan. Kemudian kami sudah menyebarkan proposal baik kepada pemerintah, ormas, kepada usaha-usaha swasta restoran,” terang Syamsi.
Lebih lanjut, Syamsi menerangkan, jumlah 20 outlet yang disediakan di tahun 2025, sama dengan tahun sebelumnya dan akan dimulai pada 1 Maret 2025.
“Jadi 1 Maret itu sudah ada 20 outlet. Paling jauh itu misalnya di Juata Korpri di dekat toko Gemilang. Kesini dikit ada di Setia Budi yang baru di Persemaian, STB seperti biasa Yos Sudarso maupun Bom Panjang. kemudian perbangkan itu ada di Bank Kaltim, Mandiri, BCA, kemudian di BRI Selumit,” ujarnya.
Adapun yang membedakan dari tahun sebelumnya, disampaikan Syamsi, pada 2025 outlet pembayaran zakat akan dipasang di Bandara Juwata Tarakan.
Sebelumnya juga pernah dipasang outlet di Bandara Juwata pada 2022 lalu. Namun ketika itu sepi lantaran terjadi pandemi Covid-19 sehingga jumlah penumpang pesawat menurun.
Lantas, Syamsi menjelaskan, mengingat penerbangan sudah normal, pihaknya pun berencana kembali memasang outlet di Bandara Juwata.
Syamsi pun mengungkapkan, zakat wajib dibayarkan oleh umat Islam karena merupakan salah satu rukun Islam yang keempat. Menurutnya, zakat dapat memberi banyak manfaat. untuk itu ia mengimbau masyarakat tidak lupa untuk membayar zakat.
“Zakat juga merupakan bentuk ibadah dan kepedulian terhadap sesama,” tukasnya.
“Kesulitan ekonomi semakin tinggi. Kita lihat pengangguran meskipun ada pabrik kertas tetapi pengangguran kita masih banyak, sehingga anak-anak yang putus sekolah kemudian kaum duafa perlu dibantu sembako. Oleh karena itu zakat dari bapak ibu kami butuhkan supaya mereka bisa tersantuni dengan baik,” pungkas Syamsi (RZ/SB)
Discussion about this post