SB, TARAKAN – Polres Tarakan telah menggelar pra rekonstruksi kasus dugaan pengeroyokan yang terjadi pada malam pergantian tahun baru (31/12/2024) lalu.
Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakthika Putra mengatakan, pra rekonstruksi digelar untuk menyesuaikan keterangan dari para saksi.
Pada pra rekonstruksi ini pihaknya menghadirkan sebanyak 11 orang yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Dan sebanyak 8 reka adegan dugaan pengeroyokan diperagakan.
“Untuk kronologisnya belum, masih didalami. Karena masih simpang siur. Ternyata belum kita temukan yang sesuai keterangannya,” kata Randhya, Kamis (9/1/2025).
Lebih lanjut Randhya mengungkapkan, keterangan para saksi terkait kejadian tersebut berbeda-beda.
Sehingga, pihaknya masih membutuhkan keterangan saksi lainnya untuk menyimpulkan kronologis perkara.
Lantas, Randhya menjelaskan, sejauh ini motif dari dugaan pengeroyokan juga masih didalami pihak Kepolisian (Satreskrim).
“Motifnya masih kita dalami. Dugaan karena konvoi itu ada, dugaan selisih paham juga ada,” ucapnya.
Randhya juga mengungkapkan, berdasarkan hasil pra rekonstruksi, polisi mendapati bahwa dugaan pengeroyokan tersebut tidak semuanya dilakukan menggunakan tangan kosong.
Selain itu, ada juga ditemukan alat atau barang yang digunakan untuk melakukan pemukulan, seperti kayu.
“Ada yang pakai kayu, ada juga yang masuk ke sungai karena dikejar dan didorong. Informasinya di dorong tapi belum tahu siapa yang mendorong,” terang Randya.
Dalam dugaan kasus pengeroyokan itu Randhya juga menyampaikan, bahw polisi belum menetapkan tersangka.
Pasalnya, karena belum ditemukan alat bukti yang kuat untuk penetapan tersangka. Kendati sebelumnya polisi telah mengantongi identitas dari terduga pelaku.
Saat ini pihaknya masih akan melakukan pemanggilan terhadap saksi-saksi tambahan.
“Statusnya masih sebagai saksi. Kita masih duga sebagai saksi. Belum dapat terbukti kalau dia pelakunya. Nama-nama yang mau kita panggil sudah ada, kita jadwalkan secepatnya,” pungkas Randhya. (RZ)
Discussion about this post