SB, TARAKAN – Kabar ditemukannya korban yang hanyut di kawasan Pelabuhan Tengkayu II, Kelurahan Karang Rejo, Tarakan Barat sekira pukul 12.00 Wita, kemarin (25/5/2025) langsung menyebar dengan cepat. Keluarga korban yang mendengar kabar ini langsung bergegas menuju tempat korban dibawa tim SAR untuk memastikan kondisi korban.
Kasat Polair Polres Tarakan, Iptu Prabowo Eka mengatakan, sebelum korban ditemukan, Tim SAR gabungan sempat istiraharat saat air mulai surut. Mereka kemudian kembali bergerak pada pukul 14.00 Wita, bertepatan dengan air laut yang mulai pasang. Pencarian pun kembali diperluas ke arah utara.
Nah, ketika Tim SAR gabungan yang juga dibantu masyarakat mulai menyisir pesisir ke arah Bandara Juwata Tarakan atau sekitar 2 hingga 3 meter ke arah utara, sambil mengikuti arus laut yang pasang, mereka akhirnya menemukan Fathir dalam kondisi sudah tak bernyawa.
“Di sekitar itu, di bawahnya SPOB (Self Propelled Oil Barge/kapal pengangkut bahan bakar) Ayu 3, sebelumnya sungai bandara (muara sungai di Jalan Hasanuddin), itu ditemukan lebih dulu oleh relawan, masyarakat, kita posisinya di belakang,” ungkap Prabowo Eka.
Usai ditemukan, korban langsung dibawa ke RUSD JSK untuk divisum. Namun, pihak keluarga dikabarkan menolak korban divisum maupun menjalani prosesi autopsi karena menganggap kejadian ini merupakan musibah yang tak bisa dielakkan.
“Kita kembalikan lagi kepada keluarga, kita juga kasih pemahaman kepada keluarga untuk membuat terang kejadian ini sehingga penyebab pasti kejadiannya harus melalui visum, paling tidak visum luar,” katanya.
Terkait laporan resmi ke kepolisian, kata Prabowo Eka, pihak keluarga belum melakukannya. Dia juga menyebut, saat ditemukan pihaknya belum bisa memastikan kondisi korban secara kasat mata, karena saat ditemukan korban langsung dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
“Kita juga menjaga perasaan dari keluarga korban, iya kan. Jadi kita juga untuk foto, kita tidak bisa (bagikan) hanya untuk kepentingan penyidikan,” katanya.
Prabowo Eka menambahkan, pihaknya bersama Tim SAR gabungan juga sempat melakukan pencarian ke arah selatan, yakni ke arah beringan dan tempat lain yang diyakini tempat korban terbawa arus. Namun, keesokan harinya, tepatnya sekira pukul 14.30 Wita, korban baru ditemukan.
Sebelumnya diberitakan, Petugas dari Kantor SAR Tarakan, Polairud Polda Kaltara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan dan tim lainnya tampak siaga menjemput korban di dermaga. Selanjutnya, jenazah korban langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulance untuk menjalani pemeriksaan selanjutnya.
Terkait jalannya pencarian, hingga saat ini pihak Kantor SAR Tarakan sebagai leader dalam pencarian belum memberikan keterangan lebih lanjut. Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril menyebut, akan menyampaikan informasi secara detail setelah proses pencarian resmi ditutup dan korban sudah diambil oleh pihak keluarga.
Seperti diberitakan sebelumnya, operasi SAR untuk mencari korban Muhammad Fathir Adhar (13) yang hanyut dan tenggelam di sekitar Pelabuhan Tengkayu II, Kelurahan Rejo kemarin, kembali dilakukan. Perairan di sekitar lokasi kejadian disusur lagi untuk memastikan korban ditemukan.
Korban dikabarkan hanyut terbawa arus dan tenggelam usai berenang bersama 2 rekannya, yakni Ali dan Alif sekira pukul 12.30 Wita, Minggu 25 Mei 2025. Kantor SAR Tarakan yang menerima laporan langsung turun ke sekitar lokasi kejadian sekira pukul 14.45 Wita.
Saat pencarian, 2 rekannya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Keduanya langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sementara korban Fathir belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian.
Dijelaskan Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril, operasi SAR hari ini terlebih dahulu melaksanakan briefing dan kemudian bertolak menuju lokasi kejadian perkara untuk melaksanakan pencarian sesuai rencana opersional. Untuk memudahkan pencarian, petugas pencarian dibagi menjadi 2 tim.
“Pencarain dilakukan atas nama data Muh. Fathir Adhar (13), laki- laki, yang beralamat di Gang Arwana, Kelurahan Karang Anyar Pantai,” jelasnya.
Pada pencarian kali ini, tidak hanya tim SAR Tarakan yang terjun ke lokasi kejadian dengan menerjunkan 1 tim rescue, tampak juga petugas dari Ditpolairud Polda Kaltara dengan menurunkan 1 tim, Satbrimob Polda Kaltara 1 tim, Satpolairud Polres Tarakan 1 tim, KSKP Polres Tarakan 1 tim, BPBD Kota Tarakan 1 tim, serta bantuan dari keluarga dan masyarakat.
Selain itu, untuk Alat Utama (Alut) dan Peralatan Bantun SAR (Palsar) yang diturunkan dalam pencarain di hari Ke 2 sejak pagi, yakni 1 unit rescue car type – II, 1 unit rescue inflatable boat 03 Tarakan, 1 unit aquaeye, 1 set perlengkapan medis, dan 4 unit alat komunikasi.
“Terkait dengan faktor penghambat, masih Nihil. Sedangkan terkait dengan kondisi cuaca di lapangan, dipastikan hari ini cukup cerah sehingga akan memudahkan pencarian korban,” katanya. (agg)
Discussion about this post