SB, TARAKAN – Penyebab kebakaran yang menghanguskan 3 rumah milik warga RT 11, Kelurahan Pantai Amal, Tarakan Timur, Sandi (28), Saleh (35) dan Supu (60) sekira pukul 11.00 Wita, Rabu (14/5/2025) tadi siang belum diketahui sepenuhnya. Namun, sejumlah warga ada yang menduga bahwa kebakaran itu berasal dari rumah Saleh yang dimulai dengan korsleting listrik.
Tidak hanya itu, posisi rumah korban yang letaknya tak jauh dari pantai yang berangin lumayan kencang membuat api cepat melahap seluruh rumah. Karena proses kebakaran sangat cepat, petugas pemadam kebakaran yang datang ‘telat’ hanya bisa mendinginkan api yang sudah menyisakan arang.
Dari pantauan suryaborneo.com, petugas pemadam kebakaran baru datang setelah 20 menit api menghanguskan rumah Sandi, Saleh dan Supu. Hal ini juga diiyakan Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Tarakan, Marthen Rombe yang mengaku menerima informasi kebakaran sekira pukul 11.17 Wita.
“Adapun hal-hal yang menyebabkan kami tidak masuk dalam response time (waktu tanggap) kali ini, dimana untuk waktu response time kami adalah 15 menit. Namun, karena jaraknya cukup jauh dan medan yang dilalui juga terdapat beberapa jalan yang rusak, serta banyaknya kabel yang melintang, sehingga mobil harus pelan-pelan,” bebernya.
Response time sendiri merupakan waktu tanggap pemadam kebakaran secara nasional. Waktu tanggap ini dijadikan acuan petugas pemadam kebakaran yang mengharuskan mereka berada di lokasi kejadian 15 menit sejak laporan kebakaran mereka terima. Waktu tanggap juga berpengaruh pada jarak dari lokasi kejadian, kondisi jalan, efektivitas koordinasi antar petugas dan lainnya.
Nah, karena jaraknya jauh dan kondisi jalan yang dilalui tidak memungkinkan petugas bergerak cepat, serta kondisi alam yang mendukung cepatnya api membakar rumah membuat petugas agak telat sampai ke lokasi kejadian. Berdasarkan laporan, Marthen Rombe mengaku tiba di lokasi kejadian sekira pukul 11.47 Wita. Saat itu api sudah mulai padam, dan hanya tinggal dilakukan pendingingan yang dibantu oleh pihak TNI-Polri dan juga sejumlah relawan lainnya.
“Jadi, total tiga rumah yang terbakar dan satu rumah terdampak pada kebakaran kali ini. Sedangkan untuk korban jiwa dalam kebakaran tersebut, tidak ada,” pungkasnya.
Marthen Rombe juga mengaku mendapatkan informasi bahwa warga sempat lupa menghubungi pihak pemadam kebakaran. Hal ini terjadi lantaran mereka panik dan berusaha menyelamatan warga yang berada di dalam rumah.
“Kami turunkan 3 unit mobil, dan terdapat satu unit mobil supplier (penyuplai air) dan juga bantuan dari Korlakar (Korps Relawan Kebakaran) dan masyarakat setempat,” katanya.
Sebelumnya diwartakan, sebanyak 3 rumah berbahan kayu di Jalan Ringroad Binalatung, RT 11, Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur hangus terbakar sekira pukul 11.00 Wita, Rabu (14/5/2025) siang tadi. Api yang tak bisa dikendalikan itu membumbung tinggi dan menghanguskan kediaman Sandi (28), Saleh (35) dan Supu (60) hanya dalam waktu 15 menit.
Dari informasi yang didapatkan suryaborneo.com, titik api muncul pertama kali berasal dari kediaman Saleh. Namun, saat kebakaran terjadi Saleh tak berada di rumah. Diinformasikan Ketua RT 11, Kelurahan Pantai Amal, Rajamuddin, Saleh saat itu sedang melaut. Tak hanya Saleh, kediaman Sandi juga dikabarkan dalam keadaan kosong. Berbeda dengan rumah di sebelahnya yang ditinggali Supu.
“Ketika saya menuju kebakaran asap sudah mulai tebal, dan rencananya mau menyelamatkan Bapak Supu yang lumpuh. Namun pada saat kebakaran, di sudah keluar dengan cara merangkak,” ungkap Rajamuddin.
Waktu kebakaran tersebut terbilang cepat. Selain rumah korban berbahan kayu, kebakaran ini juga dibantu angin yang cukup kencang lantaran letaknya berada di pesisir pantai. Karena itulah Najamuddin terlihat panik sehingga lambat menghubungi pihak pemadam kebakaran.
“Kebakarannya berlangsung sangat cepat, bahkan hanya dalam waktu sekitar 15 menit tiga rumah sudah habis dilahap api,” ungkapnya. (agg)
Discussion about this post