SB, TARAKAN – Guna memastikan kesiapsiagaan personel dalam menghadapi potensi ancaman terhadap objek vital nasional, jajaran TNI di bawah Kodam VI/Mulawarman bersama Lanud Anang Busra menggelar latihan simulasi penanggulangan ancaman bom di pesawat yang mendarat darurat di Bandara Juwata Tarakan, Kamis (3/7/2025).
Latihan ini melibatkan berbagai unsur gabungan, di antaranya Korem 092/Mrl, Kodim 0907/Tarakan, Yonif 613/Raja Alam, Tim Jihandak Yonzipur 17/AD, Subdenzibang Tarakan, Keslap Denkesyah/Bulungan, Subdenpom Tarakan, dan personel Lanud Anang Busra.
Komandan Kodim 0907/Tarakan, Letkol Inf Syaiful Arif, menjelaskan bahwa skenario latihan dimulai dari informasi yang diterima otoritas penerbangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta terkait ancaman bom di sebuah pesawat komersial rute Jakarta-Makassar.
“Skenario latihan kita, awalnya mendapat informasi dari Otoritas Penerbangan ATC Bandara Internasional Soekarno-Hatta bahwa pesawat komersial rute Jakarta–Makassar mendapat ancaman bom dari orang tak dikenal,” ungkapnya.
Informasi tersebut diteruskan oleh AirNav Jakarta ke ATC bandara di Kalimantan, yang kemudian mengarahkan pilot untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Juwata Tarakan.
Letkol Syaiful melanjutkan, laporan dari AirNav kemudian diteruskan kepada Danlanud setempat, lalu disampaikan ke Pangkoops II dan diteruskan ke Panglima TNI. Pangdam VI/Mulawarman sebagai Pangkogasgabpad lalu menerima perintah untuk mengambil tindakan.
“Selanjutnya Pangdam memerintahkan Danrem sebagai Dansatgas dan memberikan perintah operasi penanggulangan kepada jajaran Kodim, Yonif, Zipur, dan Balak Kodam di wilayah Tarakan,” jelasnya.
Saat pesawat mendarat, koordinasi dilakukan antara Danrem, Lanud, dan instansi terkait. Seluruh personel disiapkan dan dilakukan evakuasi serta isolasi area dengan radius 100 meter dari pesawat.
“Personel evakuasi dibantu POM AU dan AD mengevakuasi penumpang ke tempat aman. Setelah itu dilakukan deteksi dan sterilisasi pesawat menggunakan EOD Toolkit Set,” paparnya.
Ketika bahan peledak ditemukan, tim langsung mengevakuasinya menggunakan bomb blanket dan bomb trailer ke lokasi aman untuk dilakukan disposal.
“Setelah itu ditutup dengan pemeriksaan personel dan materiil serta menghitung jumlah kerusakan yang terjadi, jika ada,” pungkas Letkol Syaiful.
Latihan ini merupakan bagian dari upaya TNI dalam meningkatkan respons cepat terhadap ancaman terorisme, khususnya di wilayah perbatasan seperti Kalimantan Utara yang memiliki objek vital strategis. (red)
Discussion about this post