SB, TARAKAN – Bukannya takut, seorang pria malah masih nekad mengedarkan (jual) sabu-sabu di kawasan Kampung Bersih Narkoba (Bersinar), Kelurahan Selumit Pantai, Kota Tarakan.
Atas perbuatan nekadnya ini, pria berinisial YWL pun akhirnya diciduk tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tarakan.
YWL diciduk di rumahnya di saat tengah asik membungkus sabu-sabu yang akan diedarkan (dijual) di dalam rumahnya.
KBO Satreskoba Polres Tarakan, IPTU Juani Aing mengungkapkan, kronologis penangkapan YWL bermula dari adanya laporan masyarakat, bahwa adanya transaksi sabu di wilayah Timbunan tepatnya di RT 10, Kelurahan Selumit Pantai, pada Senin, 23 Desember 2024 lalu.
“Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas langsung menuju rumah yang dicurigai. YWL tertangkap tangan telah membungkus sabu di dalam rumahnya,” kata Juani, Senin, 30 Desember 2024.
Pada saat penangkapan terhadap YWL, petugas juga menemukan 12 bungkus plastik bening berisi sabu dengan berat 1,49 gram, 10 bungkus plastik bening pembungkus sabu dan uang tunai Rp500.000.
Lebih lanjut, Juani menjelaskan, setekah diamankan, petugas langsung melakukan interogasi terhadap YWL.
Dari hasil interogasi YWL mengaku, mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang di kolong wilayah Timbunan. Dan ia beli dengan harga Rp1,5 juta dan membaginya dalam kemasan bungkus kecil.
“Dari pengakuan YWL, dia membeli sabu melalui kolong di wilayah Timbunan juga. Namun dia tidak kenal dengan pengedar di bawah kolong itu. Awalnya dia beli sabu itu harga Rp1,5 juta dapatnya 7 bungkus. Kemudian dia pecah lagi jadi 15 bungkus dan sudah laku 3 bungkus pada hari itu,” jelasnya.
Juani juga mengungkapkan, modus jualan (transaksi) sabu yang dilakukannya yakni dengan cara menunggu permintaan dari si pembeli.
Mirisnya lagi, transaksi bqrang haram ini juga dilakukan secara terbuka, bahkan dilakukan di pinggir jalan.
“Sejauh ini dia bekerja sendiri, tidak ada yang menyuruh. Kalau ada yang pesan baru dia kasih, transaksinya di jalan gitu tidak saling kenal,” terangnya.
Lebih jauh lagi Juani mengungkapkan, YWL telah berjualan sabu sejak 2006 atau sudah hampir 18 tahun. Alasannya untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
“Penghasilan sebagai nelayan tidak mencukupi untuk keperluan hari-hari keluarganya,” ungkapnya.
Sejauh ini, Satresnarkoba Polres Tarakan masih mendalami apakah YWL masuk ke dalam jaringan bandar besar di Timbunan yang merupakan Kawasan Kampung Bersih Nerkoba (Bersinar).
“Biasanya yang beli dia juga tidak kenal, untuk kalangannya masih kita dalami. juga masih kita dalami untuk keterlibatannya. YWL ini juga positif konsumsi sabu,” terangnya.
“Atas perbuatannya, YWL disangkakan Pasal 114 Ayat 1 subsider Pasal 112 Ayat 1 UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” pungkas Juani. (RSY/HN)
Discussion about this post