SB, NUNUKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan mencatat kabar baik bagi warga. Inflasi year-to-date hingga Oktober 2025 hanya sebesar 1,63 persen.
Angka ini menjadikan Nunukan sebagai daerah dengan inflasi terendah di Kalimantan Utara (Kaltara), menunjukkan stabilitas harga barang dan jasa yang terjaga dengan baik.
Iskandar Ahmaddien, Kepala BPS Kabupaten Nunukan mengungkapkan, capaian ini menandakan pengendalian harga di daerah perbatasan berjalan efektif.
“Inflasi di Nunukan hingga Oktober 2025 masih dalam batas aman. Angka year-to-date sebesar 1,63 persen menunjukkan laju kenaikan harga yang moderat dan tidak menimbulkan tekanan berarti terhadap masyarakat,” ujarnya di Kantor BPS Nunukan.
Dikatakan, capaian inflasi Nunukan ini lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi gabungan Kaltara (1,91 persen) dan inflasi nasional (2,10 persen). Dua kota lainnya di Kaltara, Tarakan dan Tanjung Selor, mencatat inflasi year-to-date masing-masing sebesar 2,01 persen dan 2,11 persen.
“Angka ini juga masih di bawah target inflasi nasional tahun 2025, yaitu 2,5 persen plus minus 1 persen (kisaran 1,5-3,5 persen),” sebutnya.
Iskandar menjelaskan, stabilitas harga di Nunukan didukung oleh terkendalinya inflasi inti dan non-inti. Inflasi inti yang stabil menunjukkan kestabilan harga jangka panjang, sementara inflasi non-inti, meski lebih fluktuatif, tetap terkendali.
Selama Oktober, inflasi terutama disumbang oleh kelompok non-inti, seperti perawatan pribadi dan jasa lainnya (naik 6,88 persen), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (naik 3,11 persen). Kenaikan ini berkaitan dengan biaya jasa dan energi rumah tangga. Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau hanya naik 1,38 persen, menandakan tekanan harga pangan masih terkendali.
“Secara umum, stabilitas harga di Nunukan masih sangat baik. Inflasi inti stabil, harga pangan juga terkendali. Ini membuat inflasi kita lebih rendah dibandingkan provinsi dan nasional,” imbuh Iskandar.
Dengan inflasi year-to-date sebesar 1,63 persen dan year-on-year sebesar 1,68 persen, lanjutnya, Kabupaten Nunukan berhasil menjaga kestabilan harga di tengah berbagai tekanan ekonomi.
“Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan terus memperkuat koordinasi dalam pengendalian inflasi, terutama dalam menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok menjelang akhir tahun,” harapnya. (dln)













Discussion about this post