Minggu, 9 November 2025
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
  • Video
  • Opini
Home Daerah

Peningkatan Produk Ilegal Ancam Kestabilan Ekonomi Kaltara

by Admin
01/16/2025
in Daerah, Ekonomi
A A
Peningkatan Produk Ilegal Ancam Kestabilan Ekonomi Kaltara

Peningkatan angka produk TIE di Kaltara

SB, TARAKAN – Peredaran Produk Tanpa Izin Edar (TIE) terus meningkat di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) khususnya di Kota Tarakan.

Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan, mencatat, sepanjang tahun 2024 nilai ekonomi peredaran TIE di Kaltara mencapai Rp236.875.100.

Baca Juga

Haji Najamuddin, SE atau Haji Lontong Terpilih Secara Aklamasi Pimpin KKBM Kaltara Periode 2025–2030

Pemuda Nunukan Diciduk Polisi, Liquid Ganja Sintetis Jadi Bukti

Jembatan Darurat Dibangun, Akses Masyarakat dan Pelajar Sekolah Tapal Batas Kembali Pulih

Menindaklanjuti hal tersebut, pakar ekonomi, Dr. Ana Sriekaningsih mengatakan, peningkatan angka produk TIE di Kaltara atau Kota Tarakan, merupakan tantangan yang serius bagi perekonomian daerah serta kesehatan masyarakat.

“Produk tanpa izin edar dapat mengancam keadilan berbisnis, merugikan produsen yang taat aturan, serta berpotensi membahayakan konsumen,” kata Ana, Kamis (16/1/2025).

Ana menjelaskan, penting untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya distribusi produk TIE.

“Apakah karena lemahnya penegakan hukum, kurangnya pemahaman masyarakat mengenai produk yang aman, atau masalah ekonomi yang mendorong masyarakat untuk mengakses produk dengan cara ilegal,” ujarnya.

Menurut Ana, produk tanpa izin edar dapat merusak reputasi pasar dan mengurangi kepercayaan konsumen. Ini bisa berimbas pada usaha lokal dan investasi jangka panjang di Kaltara.

“Produk yang tidak terdaftar sering kali berisiko bagi kesehatan, sehingga berpotensi menambah beban bagi sistem kesehatan masyarakat setempat,” ucapnya.

Dengan demikian, kata Ana, perlu adanya penguatan regulasi seperti peningkatan pengawasan dan penegakan hukum.

“Peningkatan pengawasan yakni, meningkatkan pengawasan terhadap produk yang beredar di pasar, termasuk pelaksanaan inspeksi berkala. Penegakan hukum yakni, tegas terhadap pelanggaran, termasuk sanksi bagi pengedar dan produsen TIE. Penegakan hukum yang konsisten dapat memberikan efek jera,” ujarnya.

Selain itu, edukasi masyarakat tentang kampanye kesadaran melakukan penyuluhan mengenai efek negatif dari produk TIE dan pentingnya memilih produk yang terdaftar dan aman.

“Memberikan pelatihan kepada pelaku usaha tentang pentingnya pendaftaran produk dan cara mengurus izin edar,” terang Ana.

Lebih lanjut, Ana menjelaskan, kolaborasi dengan stakeholder atau antar Instansi perlu diperkuat dan juga melibatkan sektor swasta.

“Memperkuat kerjasama antara pemerintah, lembaga keamanan, dan organisasi masyarakat dalam mengawasi dan menindak produk TIE. Mengajak sektor swasta untuk terlibat dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang fokus pada edukasi masyarakat dan promosi produk lokal yang terdaftar,” ungkapnya.

Fasilitasi Akses ke Produk Legal, kata Ana, juga perlu dipertimbangkan termasuk mempromosikan produk lokal.

“Pertimbangkan memberikan subsidi atau bantuan kepada pelaku usaha yang ingin mendaftarkan produk mereka agar dapat bersaing dengan produk TIE. Juga mendorong promosi produk-produk lokal yang telah memiliki izin edar untuk meningkatkan daya saing di pasar,” tuturnya.

Ana berharap, melalui langkah-langkah tersebut, dapat mengurangi angka produk tanpa izin edar (TIE) di Kaltara dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih aman dan adil bagi semua pihak. (RZ/SB)

Berita Lainnya

Haji Najamuddin, SE atau Haji Lontong Terpilih Secara Aklamasi Pimpin KKBM Kaltara Periode 2025–2030

Haji Najamuddin, SE atau Haji Lontong Terpilih Secara Aklamasi Pimpin KKBM Kaltara Periode 2025–2030

by Admin
11/09/2025
0

TARAKAN — Musyawarah Provinsi (Musprov) Kerukunan Keluarga Besar Makassar (KKBM) Kalimantan Utara menetapkan Haji Najamuddin, SE, yang akrab disapa Haji...

Pemuda Nunukan Diciduk Polisi, Liquid Ganja Sintetis Jadi Bukti

by Admin
11/08/2025
0

SB, NUNUKAN – Seorang pemuda berinisial H (27), warga Jalan Kampung Rambutan, Kelurahan Nunukan Timur, Kabupaten Nunukan diamankan Satresnarkoba Polres...

Jembatan Darurat Dibangun, Akses Masyarakat dan Pelajar Sekolah Tapal Batas Kembali Pulih

by Admin
11/08/2025
0

SB, NUNUKAN - Warga Sebatik Tengah kini bisa lega. Jembatan di RT 14, Desa Sungai Limau, yang putus akibat cuaca...

Inisiatif Alat Berat Buka Urat Nadi Ekonomi Petani, Distribusi Hasil Kebun Lebih Lancar

Inisiatif Alat Berat Buka Urat Nadi Ekonomi Petani, Distribusi Hasil Kebun Lebih Lancar

by Admin
11/08/2025
0

SB-TARAKAN – PT SHEBA kembali menunjukkan komitmennya sebagai entitas bisnis yang peduli terhadap lingkungan sekitar operasionalnya. Berbeda dengan program formal...

94 WNI Dideportasi dari Malaysia, Mayoritas Overstay dan Langgar Izin Tinggal

by Admin
11/07/2025
0

SB, NUNUKAN – Sebanyak 94 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, pada...

Viral di Medsos, Imigrasi Nunukan Bantah Pungli Pemulangan WN Malaysia

by Admin
11/07/2025
0

SB, NUNUKAN - Media sosial Facebook dihebohkan dengan unggahan terkait dugaan penarikan biaya ilegal alias 'pungli' untuk pemulangan 8 Warga Negara...

Next Post
Ironis! Kampung Bersinar Kembali Jadi Sarang Narkoba

Ironis! Kampung Bersinar Kembali Jadi Sarang Narkoba

Petani Minta Pemerintah Turun Tangan Atasi Fluktuasi Harga Cabai

Petani Minta Pemerintah Turun Tangan Atasi Fluktuasi Harga Cabai

Enam Pria Asik Bermain Judi Diringkus Polisi, Uang Belasan Juta Jadi Barbuk

Enam Pria Asik Bermain Judi Diringkus Polisi, Uang Belasan Juta Jadi Barbuk

Discussion about this post

Terlaris

Haji Najamuddin, SE atau Haji Lontong Terpilih Secara Aklamasi Pimpin KKBM Kaltara Periode 2025–2030

Haji Najamuddin, SE atau Haji Lontong Terpilih Secara Aklamasi Pimpin KKBM Kaltara Periode 2025–2030

11/09/2025

Pemuda Nunukan Diciduk Polisi, Liquid Ganja Sintetis Jadi Bukti

11/08/2025

Jembatan Darurat Dibangun, Akses Masyarakat dan Pelajar Sekolah Tapal Batas Kembali Pulih

11/08/2025
Inisiatif Alat Berat Buka Urat Nadi Ekonomi Petani, Distribusi Hasil Kebun Lebih Lancar

Inisiatif Alat Berat Buka Urat Nadi Ekonomi Petani, Distribusi Hasil Kebun Lebih Lancar

11/08/2025
suryaborneo.com

© 2024 www.suryaborneo.com

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Ikuti Kami

error: Konten dikunci !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini

© 2024 www.suryaborneo.com