SB, NUNUKAN – Kabar mengejutkan datang dari Pulau Sebatik. Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, diduga mengalami keracunan massal usai menyantap makanan dari program Makan Bersama Gratis (MBG) pada Selasa (30/9/2025) siang.
Para siswa yang malang ini kini tengah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Pratama Sebatik serta Puskesmas Tengah dan Sebatik Timur. Gejala yang dialami mayoritas adalah mual dan muntah-muntah.
Basir, salah satu orang tua siswa, mengungkapkan kepanikannya. “Barusan anak saya, Afif, muntah lagi. Tadi siang dia makan menu MBG di sekolah (SDN 004 Sebatik Tengah). Pulang sekolah, muntah-muntah terus kata ibunya di rumah. Makanya langsung kami bawa ke Puskesmas Aji Kuning, lalu dirujuk ke RSP Sebatik,” ujarnya dengan nada khawatir.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, mayoritas korban berasal dari SDN 004 Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah. Namun, ada juga beberapa siswa dari MI Al-Furqon Tapal Batas dan SDN 005 Sebatik Tengah yang turut mengalami gejala serupa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak SPPG Sebatik Tengah terkait dugaan keracunan makanan ini. Pihak Rumah Sakit Pratama dan Puskesmas Sebatik Tengah dan Timur juga belum memberikan pernyataan resmi.
Menanggapi kejadian ini, Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri, bergerak cepat. Didampingi Plt. Sekda Nunukan, Ir. Jabbar, dan sejumlah pejabat Pemkab Nunukan, Bupati langsung menuju Rumah Sakit Pratama Sebatik dan Puskesmas yang menangani para pasien dugaan keracunan MBG pada malam ini. Kehadiran Bupati menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani kasus ini.
Penyebab pasti keracunan massal ini masih dalam penyelidikan. Sampel makanan dari program MBG telah diambil untuk diuji laboratorium. Masyarakat Sebatik berharap agar kasus ini segera terungkap dan menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (dln)
Discussion about this post