Rabu, 9 Juli 2025
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
  • Video
  • Opini
Home Daerah

Putusan MK Soal Sekolah Gratis, Sekolah Swasta Tarakan: SPP Jadi Penopang Utama Operasional

by Admin
07/04/2025
in Daerah, Kaltara, Tarakan
A A
SDIT Ulul Albab yang beralamat di Jalan Sei Sesayap RT 1 No 13, Kecamatan Tarakan Timur.

SDIT Ulul Albab yang beralamat di Jalan Sei Sesayap RT 1 No 13, Kecamatan Tarakan Timur.

SB, TARAKAN – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mewajibkan pemerintah pusat dan daerah menggratiskan biaya pendidikan dasar dan menengah pertama, baik di sekolah negeri maupun swasta, mulai menuai respons dari berbagai kalangan. Di kalangan sekolah swasta, wacana ini menjadi perhatian serius karena menyangkut keberlangsungan pendanaan operasional.

Di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, sejumlah pengelola sekolah swasta menyampaikan pandangannya terhadap kebijakan tersebut. Salah satunya datang dari SDIT Ulul Albab yang beralamat di Jalan Sei Sesayap RT 1 No 13, Kecamatan Tarakan Timur.

Baca Juga

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

Kepala SDIT Ulul Albab, Ahmad Mukmin Wahyu, mengungkapkan bahwa wacana penggratisan sekolah di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah pertama, termasuk di sekolah swasta, perlu dikaji secara matang oleh pemerintah.

“Pasalnya sumber utama pengelolaan itu, bergantung pada Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Jika kebijakan tersebut direalisasikan, pastinya ada kerugian besar yang akan dialami dari sekolah swasta,” ujar Ahmad.

Ia menjelaskan bahwa mayoritas sekolah swasta, termasuk SDIT Ulul Albab, menggantungkan seluruh biaya operasionalnya dari iuran yang dikumpulkan setiap bulan dari orang tua murid.

“Jadi pengelolaannya ya, kami 100 persen dari dana itu,” sambungnya.

Iuran inilah yang selama ini digunakan untuk menggaji guru, membiayai kegiatan belajar mengajar, hingga mendukung fasilitas sekolah. Oleh sebab itu, Ahmad berharap pemerintah turut melibatkan pihak sekolah swasta dalam penyusunan kebijakan dan penyediaan anggaran jika kebijakan sekolah gratis benar-benar akan diterapkan secara menyeluruh.

“Selama ini dana operasional swasta berasal dari iuran orang tua siswa alias untuk anggaran dari orang tua siswa yakni dalam bentuk SPP,” tuturnya.

Sebagai gambaran, SDIT Ulul Albab saat ini memiliki jumlah peserta didik sebanyak 677 siswa dan didukung oleh 63 guru. Untuk iuran bulanan atau SPP, orang tua membayar sebesar Rp500 ribu per anak, belum termasuk biaya katering. Selain itu, terdapat juga uang pembangunan yang besarannya berkisar antara Rp10 juta hingga Rp12 juta per siswa.

Terkait kemungkinan adanya subsidi dari pemerintah sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan sekolah gratis di sekolah swasta, Ahmad menyatakan pihaknya bersikap terbuka selama hal tersebut sesuai dengan harapan dan kebutuhan sekolah.

“Tapi kalau pemerintah kurang mampu mengakomodir itu mungkin bisa dikaji ulang. Sehingga tadi itu programnya mudah-mudahan bisa jalan semuanya. Salah satunya tidak mengurangi program dari SD. Jadi sampai saat ini belum diterapkan sekolah gratis,” pungkasnya.

Ahmad juga menambahkan, meskipun selama ini sekolahnya mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP), dana tersebut masih bersifat pelengkap dan tidak cukup untuk menutup seluruh kebutuhan operasional sekolah.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Ahmad Mukmin Wahyu menekankan pentingnya keterlibatan aktif sekolah swasta dalam penyusunan perencanaan kebijakan sekolah gratis.

“Agar tidak menimbulkan dampak negatif, baik terhadap keberlangsungan pendidikan maupun terhadap para tenaga pendidik di sekolah-sekolah swasta,” tutupnya. (Sdq)

Berita Lainnya

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

by Admin
07/08/2025
0

SB, TARAKAN – Sidang lanjutan kasus 74 kilogram sabu dengan tiga terdakwa, Widi, Ari, dan Daniel Costa (DC), kembali digelar...

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

by Admin
07/08/2025
0

SB, NUNUKAN – Wacana pemekaran wilayah Kecamatan Sebatik menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) dinilai masih terlalu dini. Anggota DPRD Nunukan,...

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

by Admin
07/08/2025
0

SB, TARAKAN – Grand Tarakan Mall (GTM) menunjukkan geliat kebangkitan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Setelah sempat dijuluki sebagai salah...

Ayah Bejat Perkosa Anak Kandungnya Ditangkap Polisi

Ayah Bejat Perkosa Anak Kandungnya Ditangkap Polisi

by Admin
07/08/2025
0

SB, NUNUKAN - Entah kalimat apa yang pantas diberikan kepada seorang ayah berinisial K (49), yang tega memperkosa anak kandungnya...

PWI Tarakan Sukses Gelar OKK Perdana, Diikuti 14 Jurnalis Lokal

PWI Tarakan Sukses Gelar OKK Perdana, Diikuti 14 Jurnalis Lokal

by Admin
07/07/2025
0

SB, TARAKAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tarakan sukses melaksanakan kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) perdana yang berlangsung...

Kesehatan Turun, PMI Korban Penikaman Batal ke Balikpapan

Kesehatan Turun, PMI Korban Penikaman Batal ke Balikpapan

by Admin
07/07/2025
0

SB, NUNUKAN – Setelah menunggu lebih dari 10 hari dan menjalani perawatan intensif di RSUD Nunukan, Syahrir (53), seorang Pekerja...

Next Post
Latihan simulasi penanggulangan ancaman bom di pesawat yang mendarat darurat di Bandara Juwata Tarakan

Latihan Kesiapsiagaan, TNI Simulasikan Ancaman Bom Pesawat di Bandara Juwata Tarakan

Dugaan Korupsi Dana KUR, Kejari Tarakan Geledah Kantor Dukcapil

Kasus Dugaan Korupsi KUR di Tarakan Disidik Kejari, Dinas UMKM Tegaskan Hanya Lakukan Pembinaan

Ditinggal Sebentar, Rumah Warga di Pasar Inhutani Terbakar

Ditinggal Sebentar, Rumah Warga di Pasar Inhutani Terbakar

Discussion about this post

Terlaris

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

Tuntutan Mati Dinilai Tanpa Dasar, Pengacara: Daniel Costa Hanya Antar Kunci, Bukan Bandar!

07/08/2025
Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

Belum Siap, Sebatik Tak Layak DOB

07/08/2025
Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

Grand Tarakan Mall Bangkit, Diminati Ribuan Pengunjung per Hari

07/08/2025
Ayah Bejat Perkosa Anak Kandungnya Ditangkap Polisi

Ayah Bejat Perkosa Anak Kandungnya Ditangkap Polisi

07/08/2025
suryaborneo.com

© 2024 www.suryaborneo.com

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Ikuti Kami

error: Konten dikunci !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini

© 2024 www.suryaborneo.com