SB, TARAKAN – PT Pelindo Petik Kemas Kota Tarakan di tahun 2025 akan melakukan beberapa pekerjan guna Meningkatkan Level of Servic (LoS) di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan.
Adapun beberapa pekerjaan tersebut, yakni perpanjangan dermaga, penambahan satu unit Quay Container Crane (QCC), dan akan melakukan pengerukan untuk pelabuhan eksisting.
“Kami dari Pelindo menyampaikan beberapa upayah atau beberapa kiat dari managemen kami untuk menigkatkan LoS. Salah satunya dalam tahun ini kami akan membangun dermaga sepanjang 120m, selanjutnya kami akan menambah satu peralatan QCC, termasuk kami juga akan melakukan pengerukan untuk pelabuhan eksisting,” kata General Manager (GM) PT Pelindo Petik Kemas Tarakan, Amrullah.
Ia juga menjelaskan, upaya peningkatan LoS tersebut tentunya guna mempercepat Port Stay kapal di pelabuhan dan meningkatkan layanan bongkar muat sehingga pertumbuhan 35 persen container dari tahun ke tahun (2023-2024) bisa dibarengin dengan kesiapan fasilitas yang ada di PT Pelindo.
Lebih lanjut, Amrullah mengungkapkan, untuk perpanjangan dermaga, 90 persen materialnya sudah on site atau sudah tersedia dan dalam proses pembangunan.
“Jadi untuk perpanjangan dermaga itu, kita mulai pelaksanaan pemancangan pertama itu pada 1 Mei 2025,” ujarnya.
Adapun untuk realisasi penyelesainnya, kata dia, diperkirakan kurang lebih 12 bulan atau 1 tahun.
“Insyaallah 1 Mei 2026, dermaga baru sepanjang 125 meter itu sudah dapat kita pergunakan,” ucapnya
Lantas, Amrulah menjelaskan, dermaga baru tersebut diperuntukan untuk petik kemas. Selama ini, pihak pelindo memiliki dermaga petik kemas sepanjang 130 meter dan pada saat tahun depan (2026) sudah terealisir maka dermaga sudah mencapai 250 meter, dengan asumsi bahwa bisa menambahkan dua kapal bersamaan untuk melayani kegiatan bongkar muat, walaupun esksisting utilitynya masih di bawah 40 persen.
“Namun itulah komitmen Pelindo meningkatkan LoS, sehingga isu-isu keterlambatan dan segelamacam bisa diminimalisir minimal di sisi Pelindo,” terangnya.
Amrullah pun menjelaskan, untuk pengerjaan pengerukan pelabuhan eksisting akan dilaksanakan pada akhir bulan Februari atau awal Maret 2025. Sehingga kapal Pelni akan bersadar yang selama ini di dermaga petik kemas sudah bisa dialihkan ke dermaga khusus untuk kapal Pelni dan Ganeral Cargo.
“Saat ini kan kita masih bergabung dermaga petik kemas dan itu salah satu upayah jangka pendek yang bisa kita selesaikan dalam jangka 1 Triwulan itu adalah pengerukan. Jadi nanti esksisting utilitynya dari dermaga petik kemas yang sebelumnya di bawah 40 persen, kami sudah 100 persen untuk petik kemas,” katanya.
Terkait penambahan satu QCC, Amrulah menerangkan, nantinya QCC tersebut akan ditempatkan pada dermaga baru. Namun, tidak menutup kemungkinan jika proses sirkularnya ditingkat holding dan kementrian bisa dipercepat sebelum realisir dermaga baru, pihaknya sudah bisa lebih dahulu mendatangkan QCC baru tersebut.
Disinggung mengenai anggaran pengadaan QCC, Amrullah mengungkapkan, sampai sat ini targetnya adalah relokasi. Hal itu dikarenakan untuk pengadaan baru dibutuhkan waktu dua tahun.
Sehingga jika dilakukan relokasi bisa dieksekusi dalam jangka tiga hingga empat bulan dan suda bisa didatangkan di pelabuan Malundung Tarakan.
Secara finansial, untuk relokasi dengan kategori QCC dari pelabuhan Pelindo di tempat lain, anggaranya sekitar Rp50 milyar per QCC. Sedangkan untuk dermaga dan pengerukan estimasinya sebesar Rp250 milyar.
“Kita berharap memang sesuai dengan usaha kita. Memang itu sudah diketuk palu dalam program investasi kita, insyaallah pertengahan tahun depan kita udah melihat wajah pelabuhan Malundung Tarakan dengan baru, dengan kemampuan yang lebih tinggi dan suda bisa sejajar dengan pelabuhan-pelabuhan yang sudah maju terlebih dahulu di Indonesia,” tukasnya. (RZ/SB)
Discussion about this post