SB, TARAKAN – Sebanyak 116 mahasiswa Politeknik Kaltara mengikuti acara Caping Day tahun 2025. Prosesi sakral yang digelar di Aula Kampus Lantai III Polteknik Kaltara pada Sabtu 21 Juni 2025 itu berlangsung khidmat dan menarik perhatian mahasiswa lainnya yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut.
Caping Day sendiri merupakan kegiatan pelepasan calon-calon perawat dari Politeknik Kaltara untuk keluar mengemban amanah di Rumah Sakit yang telah ditunjuk ataupun intansi yang berkaitan dengan jurusan tersebut. Kegiatan ini juga menjadi tonggak awal menyikapi kesiapan mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Ketua Panitia Caping Day, Ns Ludovikus Duhu M Kep mngatakan, kegiatan ini merupakan masa transisi. Yang mana, mahasiswa telah dianggap sudah menyelesaikan teori pembelajaran dan sudah bisa masuk untuk tahap praktik. Pelepasan ini ditandai dengan prosesi ucap janji dan pemasangan nursing cap atau topi perawat untuk mahasiswi, dan pemasangan name tag untuk mahasiswa.
“Caping Day ini merupakan salah satu kegiatan masa transisi dari teori ke praktek. Dimana nanti anak-anak yang sudah layak di dalam teorinya, sudah memenuhi kempotensi teorinya, baru bisa memasukkan praktik di klinik keperawatan,” ungkapnya.
Untuk mengikuti Caping Day, jelas Ludovikus Duhu, mahasiswa terlebih dahulu didata. Selanjutnya, mereka akan diseleksi untuk mengikuti kegiatan penting ini. “Di situ anak-anak dikasih ujian praktik di lab yang memungkinkan kelulusan. Maka itu, mereka bisa melanjutkan ke Caping Day ini, untuk bisa praktik ke rumah sakit maupun ke puskesmas,” paparnya.
Sesuai data, kata Ludovikus Duhu, jumlah peserta Caping Day Politeknik Kaltara sebanyak 119 mahasiswa. Namun, pada saat proses seleksi, hanya 116 mahasiswa yang dinyatakan lolos dan layak untuk melanjutkan ke tahap praktik.
“Hasil seleksi kemarin, yang menjadi peserta hari ini hanya 116 orang. Itu yang sudah layak untuk bisa melanjutkan ke praktik klinik,” katanya.

Terpisah, Direktur Politeknik Kaltara, Dr Muhammad Aris MKes mengatakan, dalam praktik kerja, penerapan keterampilan ada di urutan kedua, sementara yang paling utama adalah etika pada saat praktik. Kata Aris, dari segi keilmuan, mahasiswa sudah tidak diragukan lagi kemampuannya. Hal ini didukung dengan keberadaan dosen yang menguasai seluruh pembelajaran mahasiswa.
“Ya, betul-betul mereka harus menjaga etikanya, harus mencerminkan mereka adalah mahasiswa Politeknik Kaltara. Jadi, sekali lagi bahwa secara keilmuan kami tidak meragukan,” katanya.
Aris kemudian menaruh pesan agar mahasiswa tidak mengecewakan dan melanggar aturan praktik di lapangan. Tidak hanya itu, Aris juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan kejujuran dalam menjalanikan praktik dan dunia kerja mendatang. Bila ditemui ada pelanggaran, dia tidak akan segan untuk mengambil langkah yang tegas sampai ke Drop Out (DO) dari Kampus.
“Tadi saya sampaikan adalah ditarik (dikeluarkan) saja dari rumah sakit, (pihak rumah sakit) tidak usah sungkan-sungkan. Bahkan, bisa jadi adalah kami bisa menghentikan (mahasiswa nakal) dari kampus ini kalau melanggar aturan-aturan yang harusnya aturan di rumah sakit,” tutupnya. (sdq)
Discussion about this post