SB, TARAKAN – Masih dalam suasana memperingati Hari Pendidikan Nasional, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara bersama Dinas Pendidikan Kota Tarakan dan Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara resmi meluncurkan program PAGI CERAH (Program Akselerasi dan Sinergi Cerita Rupiah). Program ini merupakan inisiatif edukatif yang ditujukan bagi guru-guru dari jenjang SD, SMP hingga SMA/SMK sederajat di Kota Tarakan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Hasiando Manik menjelaskan, program ini merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia dan dunia pendidikan sebagai bagian dari penguatan pemahaman masyarakat akan nilai-nilai Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah. Program CBP Rupiah bukan sekadar kampanye mengenal uang, tetapi menjadi gerakan membangun karakter warga negara yang cerdas, berdaulat, dan berdaya saing.
PAGI CERAH, jelasnya, menggunakan pendekatan Training of Trainers (ToT) dengan total kurang lebih 120 Guru. Mereka diberikan bekal menyampaikan edukasi tentang rupiah di sekolah masing-masing.
“Esensi yang ingin kita sampaikan adalah bagaimana Bapak dan Ibu Guru mengenal lebih dalam ciri keaslian rupiah, meningkatkan kecintaan terhadap Rupiah dengan tidak menjadikan rupiah sebagai alat spekulasi. Kita dorong generasi muda untuk mengenal rupiah, tidak hanya sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai penguat nasionalisme,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hasiando mengapresiasi sinergi Dinas Pendidikan dan seluruh guru yang turut serta dalam menyukseskan peluncuran PAGI CERAH sebagai bentuk komitmen bersama dalam memperluas edukasi kebangsaan kepada generasi muda. Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Utara Wilayah Kota Tarakan, Mustari, S.Pd., M.Pd. mengaku, menyambut baik kolaborasi ini.
“Perluasan edukasi tentang pemahaman rupiah sangat penting, terlebih karena Kaltara merupakan wilayah perbatasan dengan Malaysia,” bebernya.
Selain itu, melalui program ini akan mendekatkan masyarakat luas dengan Bank Indonesia, khususnya di daerah. “Kami selaku pengajar juga, tentunya dapat menjadi mitra Bank Indonesia untukmemperkuat dan memperluas pemahaman ciri keaslian rupiah dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) sehingga tidak mudah tertipu uang palsu,” ungkapnya.
Dengan begitu, lanjut Mustari, guru dan masyarakat umum akan turut menjaga pondasi ekonomi nasional melalui program PAGI CERAH. Program ini sendiri secara resmi dilaksanakan pada 2 Mei 2025 lalu dan serentak di seluruh sekolah tingkat SD-SMA/K sederajat di Kota Tarakan, baik negeri maupun swasta.
Selain menjadi momen edukatif, lanjut Mustari, program ini juga menjadi simbol kolaborasi antara Bank Indonesia dan dunia pendidikan dalam membangun karakter generasi muda yang cinta tanah air melalui pemahaman nilai-nilai kebangsaan dalam rupiah. Tak lupa, Mustari juga mengajak masyarakat Kalimantan Utara untuk semangat Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah sebagai bagian dari gerakan literasi nasional.
“Karena upaya bela negara masa kini dimulai dari kesadaran finansial dan pemahaman yang mendalam terhadap nilai dan peran rupiah dalam kehidupan berbangsa,” tutupnya. (agg)
Discussion about this post