Rabu, 3 Desember 2025
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
  • Video
  • Opini
Home Daerah

Mana Lebih Berkuaiitas dan Murah? Cabai Rawit Lokal atau Luar Daerah

by Admin
01/23/2025
in Daerah, Tarakan
A A
Mana Lebih Berkuaiitas dan Murah? Cabai Rawit Lokal atau Luar Daerah

Pedagang Cabai di Pasar Gusher Tarakan.

SB, TARAKAN – Harga cabai rawit di sejumlah pasar di Kota Tarakan kini berada pada kisaran jual Rp70.000 per kilogram.

Pasokan cabai rawit pun kini mulai stabil, bahkan terjadi persaingan diantara pemasok, yakni cabai rawit yang di kirim  dari luar daerah seperti Sulawesi dengan hasil panen petani lokal.

Baca Juga

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2025, Ekonomi Kaltara Tetap Terjaga

Bank Indonesia Perkuat Pemerataan Literasi Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas

Walikota Tarakan Buka Pelaksanaan Turnamen Sepak Bola DPRD CUP II

Dari sisi kualitas, menurut pedagang, cabai rawit lokal lebih baik dibandingkan cabai rawit dari luar daerah.

“Sekarang harga cabai rawit mencapai Rp70 ribu per kilo,” ucap Wati Pone, salah seorang pedagang.

Menurutnya, kualitas cabai rawit lokal lebih baik ketimbang dari luar. Selain itu, cabai rawit lokal memiliki ukuran lebih besar.

“Kualitas cabe lokal segar, kalau cabe luar sedikit keriput karena lama di perjalanan,” terangnya.

Wati juga mengatakan, meski sebagian besar konsumen lebih memilih cabai rawit lokal, akan tetapi jika harga mahal tentu konsumen akan memilih cabai rawit dari luar dengan harga lebih murah.

“Kalau ada barang lokal (cabai rawit) pembeli banyak membeli. Tapi kalau lagi kosong ya yang ada disini dibeli konsumen,” jelasnya.

Terkait pasokan cabai rawit lokal dan luar daerah di Tarakan, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan, Wiwik Aisyiyah Syafaryanti mengungkapkan, untuk cabai rawit saat ini sudah surplus atau berlebih.

Terkait mekanisme pasar, pihaknya tidak bisa menahan stok dari daerah luar seperti Sulawesi.

“Jika stok cabai rawit datang dari Sulawesi, otomatis petani cabe lokal akan bersaing harga,” ucap Wiwik

Soal persaingan harga, pihaknya tidak bisa menekan petani maupun pedagang. Jika ingin bersaing, petani tentu menyediakan stok hasil panen dalam kapasitas besar.

“Cabai banyak berasal dari Sulawesi, jika kita mampu produksi banyak tentu dapat menekan biaya produksi,” jelas Wiwik.

Sejauh ini pasokan cabai rawit dari Sulawesi masih dalam skala besar, apabila tersebar di pasar maka harga pun akan menurun.

Sedangkan petani lokal dengan lahan terbatas kalah bersaing dalam sisi produksi, dimana akan menyebabkan biaya tinggi.

“Tidak bisa disandingkan dengan petani Sulawesi yang memiliki lahan pertaniannya yang cukup besar dengan tujuan mengirimkan hasil panennya ke daerah luar,” bebernya.

Hal tersebut yang menyebabkan perbedaan harga jika datangnya stok cabai rawit dari luar. Tak hanya itu, masyarakat tentunya lebih memilih harga murah.

Wiwik juga mengatakan, pada saat stok cabai dari luar belum datang, petani cabe lokal menjual hasil panenya ke pasar.

“Jika di pasar ditemukan kualitas cabai yang segar pasti harganya mahal, kebalikannya, kalau cabai yang lembek pasti harganya murah,” terangnya.

Melihat kondisi tersebut, Wiwik menilai petani lokal harus melihat kondisi saat menjual hasil panen. Artinya, jika cabai rawit luar datang, maka hasil panennya bisa dijual ke pasar.

Namun jika hasil panen dikeluarkan berbarengan, maka soal pilihan akan kembali ke masyarakat.

“Mau beli cabai segar dengan harga mahal atau cabai lama dengan harga murah,” pungkasnya. (OC/SB)

Berita Lainnya

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2025, Ekonomi Kaltara Tetap Terjaga

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2025, Ekonomi Kaltara Tetap Terjaga

by Admin
12/01/2025
0

TARAKAN- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Prov. Kaltara) menyelenggarakan kegiatan Nonton Bersama Penyelenggaraan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia...

Bank Indonesia Perkuat Pemerataan Literasi Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas

Bank Indonesia Perkuat Pemerataan Literasi Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas

by Admin
11/24/2025
0

BULUNGAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Prov. Kaltara) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan melalui...

Walikota Tarakan Buka Pelaksanaan Turnamen Sepak Bola DPRD CUP II

Walikota Tarakan Buka Pelaksanaan Turnamen Sepak Bola DPRD CUP II

by Admin
11/22/2025
0

SB- TARAKAN- Walikota Tarakan dr. Khairul M.Kes., membuka secara resmi putarann DPRD  Tarakan CUP II yang diikuti sebanyak 21 tim...

Datangi Kantor PT. ISI di Tanah Kuning, Pemilik Lahan Minta Kembalikan Sertifikat

Datangi Kantor PT. ISI di Tanah Kuning, Pemilik Lahan Minta Kembalikan Sertifikat

by Admin
11/21/2025
0

SB-Bulungan-Pemilik lahan bersama dengan Tokoh Adat, Masyarakat, dan juga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mendatangi kantor  PT. ISI (Indonesia Strategis Industri),...

Anak PMI di Sabah Terancam Putus Sekolah, Nunukan Desak Pemerintah Pusat Prioritaskan Sekolah Rakyat

by Admin
11/19/2025
0

SB, NUNUKAN – Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah (BPPD) Nunukan, Robby Nahak Serang, menyuarakan keprihatinannya terkait kondisi pendidikan anak-anak Pekerja...

Aksi Heroik Berujung Dramatis, Bocah di Nunukan Terjebak dalam Profil Tank Saat Selamatkan Kucing

by Admin
11/19/2025
0

SB, NUNUKAN - Kejadian unik sekaligus heroik terjadi di Nunukan, Kalimantan Utara pada Selasa (18/11/2025). Hasbi Fiqriyah (12), seorang anak...

Next Post
BNN Tegas Tolak Legalisasi Kratom, Meski Ada Potensi Ekonomi

BNN Tegas Tolak Legalisasi Kratom, Meski Ada Potensi Ekonomi

BNNK Tarakan Akan Datangi Rumah Pengguna Narkoba

BNNK Tarakan Akan Datangi Rumah Pengguna Narkoba

Pengguna Jasa Pelabuhan SDF Tarakan Keluhkan Jalan Berlubang

Pengguna Jasa Pelabuhan SDF Tarakan Keluhkan Jalan Berlubang

Discussion about this post

Terlaris

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2025, Ekonomi Kaltara Tetap Terjaga

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2025, Ekonomi Kaltara Tetap Terjaga

12/01/2025
Bank Indonesia Perkuat Pemerataan Literasi Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas

Bank Indonesia Perkuat Pemerataan Literasi Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas

11/24/2025
Walikota Tarakan Buka Pelaksanaan Turnamen Sepak Bola DPRD CUP II

Walikota Tarakan Buka Pelaksanaan Turnamen Sepak Bola DPRD CUP II

11/22/2025
Datangi Kantor PT. ISI di Tanah Kuning, Pemilik Lahan Minta Kembalikan Sertifikat

Datangi Kantor PT. ISI di Tanah Kuning, Pemilik Lahan Minta Kembalikan Sertifikat

11/21/2025
suryaborneo.com

© 2024 www.suryaborneo.com

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Ikuti Kami

error: Konten dikunci !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini

© 2024 www.suryaborneo.com