SB, TARAKAN – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara, H Muddain ST kembali memenuhi kewajibannya dengan menggelar reses tahun ini. Bertempat di Sekretariat Partai Demokrat yang baru, di simpang Jalan Yos Sudarso – Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Sebengkok, reses Muddain diikuti sekitar 150 warga Kelurahan Karang Anyar Pantai, Jumat (23/5/2025).
Muddain menyampaikan, kegiatan yang dia gelar merupakan amanah undang-undang yang isinya penyampaian aspirasi masyarakat yang siap diperjuangkan di gedung parlemen. Hal ini, kata Muddain sejalan dengan semangat DPRD dalam setiap reses digelar. Pertama, kata dia, setiap Anggota DPRD mempertanggungjawabkan dirinya secara moral.
“Kedua, mempertanggungjawabkan lembaga politiknya kepada masyarakat, dan yang ketiga adalah menjalankan amanah undang-undang setiapkali masa sidang agar turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi masyarakat, dimana dia terpilih,” paparnya.
Salah satu aspirasi yang disampaikan warga adalah persoalan banjir yang kerap melanda tempat tinggal mereka. Muddain mengatakan, kota ini memang ‘langganan’ banjir setiap kali cuaca tidak bersahabat dan air laut yang berubah pasang. Meski demikian, persoalan banjir, kata Muddain, bukan persoalan yang tidak mungkin selesai.
“Bisa saja diselesaikan, tinggal bagaimana keberpihakan anggaran untuk menyelesaikan problem yang ada di Karang Anyar Pantai. Kan, kalau di Karang Anyar Pantai, masyarakatnya boleh dibilang (kelas) menengah ke atas sehingga permasalahan yang paling serius adalah bagaimana permasalahan banjir itu selesai,” ungkap wakil rakyat yang juga Sekretaris DPD Partai Demokrat Kaltara ini.
Tak hanya itu, warga juga menanyakan perihal kelangkaan gas elpiji 3 kilogram. Ditambah lagi harganya yang sangat jauh dari harga semestinya. Mendapati keluhan ini, Muddain pun mengecamnya dan meminta pihak terkait bertanggungjawab.
“Nah, permasalahan tabung gas ini, penting saya sampaikan secara keras dan penting saya sampaikan kepada Pemerintah Kota Tarakan dan aparat keamanan, khususnya penegak aturan (untuk menyelesaikan persoalan ini,” tegasnya.
Persoalan kelangkaan gas, kata Muddain, selalu momen yang mudah dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Seharusnya, persoalan gas ini sudah tak lagi menjadi masalah karena sejak dirinya masih menjabat sebagai salah satu pimpinan DPRD Kota Tarakan, masalah ini sebenarnya sudah tuntas.
“Mulai Kota Tarakan belum punya jaringan gas, sampai jaringan gas, itu terpasang di 18 kelurahan dari 20 kelurahan yang ada di Kota Tarakan, seharusnya permasalahan tabung gas ini selesai. Karena 18 kelurahan sudah dialiri gas, artinya kebutuhan tabung gas ini berkurang,” paparnya.
Meski demikian, Muddain tetap menekankan persoalan ini harus segera diatasi dan akan dia bawa ke meja kerjanya di DPRD Kaltara. “Nah nanti permasalahan itu kita sampaikan di sidang paripurna, hasil penyampaian masyarakat dalam pokok-pokok pikiran,” katanya.
Sebelumnya, reses serupa sudah dilaksanakan di 2 lokasi, yakni Kelurahan Juata Laut dan Kelurahan Lingkas Ujung. Muddain menyebut, semua masalah warga tak sama. di Juata Laut misalnya, keluhan warga yang juga banyak dihuni oleh petani, mereka mengusulkan pupuk dan bibit tumbuhan. Sementara di Kelurahan Lingkas Ujung umumnya mengeluhkan perihal dermaga, bantuan kapal nelayan hingga kebutuhan alat tangkap ikan.
“Dan pada hari ini kita berada di masyarakat yang berbeda dan otomatis permasalahannya juga berbeda,” tutupnya. (sdq)
Discussion about this post