SB, TARAKAN – Insiden pesawat maskapai Super Air Jet IU 693 rute Tarakan – Balikpapan yang gagal lepas landas ternyata disebabkan oleh masalah teknis di ujung landasan bandara. Ya, infonya, pesawat jumbo itu tiba-tiba berhenti dan tidak jadi terbang lantaran di ujung landasan pacu Bandara Juwata Tarakan alami kerusakan.
Demi keselamatan penumpang, pilot pun memutuskan untuk tak mengambil risiko dengan melanjutkan penerbangan. Pilot dan pihak maskapai pun memutuskan untuk menunda penerbangan. Akibatnya, sebanyak 180 penumpang harus kembali ke ruang tunggu sambil menanti kepastian berangkat ke kota tujuan.
Namun, pihak maskapai menjawab keresahan penumpang dengan kepastian kompensasi penuh sebagai bentuk tanggungjawab mereka. Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Airport Manager Lion Group Station Tarakan, Faikar Musanti. Dia menyebut, keputusan penundaan diambil menyusul indikasi adanya masalah pada permukaan landasan pacu yang dinilai membahayakan keselamatan jika penerbangan tetap dipaksakan.
“Jika kami memaksakan take off pada saat itu, risikonya terlalu besar. Keselamatan penumpang adalah prioritas utama kami,” tegas Faikar, Selasa (3/5/2025).
Penundaan ini, menurutnya, bukan semata-mata karena faktor operasional, melainkan berdasarkan pertimbangan teknis yang menyangkut keselamatan penerbangan. Tim teknis segera dikerahkan untuk memastikan landasan aman sebelum pesawat dapat diberangkatkan.
“Kami harus pastikan semua kondisi aman sebelum pesawat bisa berangkat. Ini adalah langkah yang tidak bisa ditawar,” tambahnya.
Selama masa tunggu, maskapai memberikan makanan ringan kepada penumpang sebagai kompensasi awal. Pihak Super Air Jet juga memastikan seluruh hak penumpang dipenuhi sesuai regulasi Kementerian Perhubungan RI mengenai keterlambatan penerbangan.
“Kami sudah berikan kompensasi sesuai ketentuan. Kemarin, para penumpang mendapat snack sebagai bagian dari pelayanan kami selama menunggu,” kata Faikar.
Penerbangan IU 693 akhirnya berhasil mengudara dan mendarat dengan selamat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, pada pukul 21.35 WITA. Pasca kejadian, pihak bandara bersama maskapai melakukan evaluasi menyeluruh atas insiden ini. Dugaan awal mengarah pada kerusakan minor pada permukaan landasan pacu, namun penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung guna mengetahui penyebab pasti dan mencegah insiden serupa.
Super Air Jet turut menyampaikan permohonan maaf resmi kepada seluruh penumpang yang terdampak. Pihak maskapai menyatakan akan meningkatkan sistem pelayanan dan koordinasi teknis agar kejadian seperti ini tidak berulang.
Meski menimbulkan ketidaknyamanan, insiden ini menjadi pengingat penting bagi industri penerbangan bahwa keselamatan tak bisa ditawar, bahkan jika harus mengorbankan ketepatan waktu.
“Dalam dunia aviasi, keterlambatan kadang jadi harga yang harus dibayar demi mendarat dengan selamat,” ujar Faikar. (rz)
Discussion about this post