Selasa, 7 Oktober 2025
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini
No Result
View All Result
suryaborneo.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
  • Video
  • Opini
Home Daerah

HIPMI Nunukan Tegaskan Pupuk Tidak Sama dengan Bapok, Masuk Tanpa Izin Adalah Pelanggaran

by Admin
07/01/2025
in Daerah, Ekonomi, Kaltara, Nasional, Nunukan
A A
HIPMI Nunukan Tegaskan Pupuk Tidak Sama dengan Bapok, Masuk Tanpa Izin Adalah Pelanggaran

Ketua Bidang-V BPC HIPMI Nunukan, Sahrullah

SB, NUNUKAN — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Nunukan menyampaikan dengan tegas bahwa polemik masuknya pupuk ilegal asal Malaysia tidak dapat diposisikan secara serupa dengan Barang Kebutuhan Pokok (Bapok) seperti gula, minyak goreng, tepung terigu, maupun tabung gas. Pupuk dikategorikan secara khusus sebagai sarana produksi pertanian dan tunduk pada tata kelola serta regulasi yang jauh lebih ketat.

Menurut Ketua Bidang-V BPC HIPMI Nunukan, Sahrullah, masih terdapat kekeliruan dalam cara sebagian pihak melihat persoalan peredaran pupuk ilegal. Ia menyoroti adanya upaya menyamakan posisi pupuk dengan Bapok yang secara sosial dan historis telah diperdagangkan terbatas dalam mekanisme lintas batas.

Baca Juga

PT MIP Merespons Gugatan Adat Tidung Sembakung dengan Niat Baik

PT MIP Diduga Cemari Lingkungan di Wilayah Adat Tidung Semakung Hilir

PLBN Sebatik Mangkrak, Warga Perbatasan Geruduk Usai Kunjungan Komisi II DPR RI

“Kami tegaskan bahwa pupuk bukan barang konsumsi rumah tangga. Pupuk adalah komoditas strategis yang diawasi ketat karena berpengaruh langsung pada produktivitas pertanian nasional. Regulasi dan perlakuannya jelas berbeda secara hukum, teknis, dan kelembagaan,” tegas Sahrullah, Senin (1/7/2025).

Dijelaskan Sahrullah, berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian dan peraturan teknis lainnya, pupuk dikategorikan sebagai sarana produksi pertanian yang wajib memiliki izin edar dari Kementerian Pertanian RI. Pupuk juga harus melewati proses karantina dan pengawasan mutu dan harus terdaftar dalam sistem distribusi nasional, baik subsidi maupun nonsubsidi

Sebaliknya, jelas Sahrullah, barang kebutuhan pokok seperti gula pasir, tepung terigu, dan LPG terbatas dapat masuk ke wilayah perbatasan melalui mekanisme perdagangan terbatas berdasarkan Border Trade Agreement (BTA) dan forum kerja sama bilateral Sosek Malindo. BTA yang diperbarui pada 8 Juni 2023 antara Indonesia dan Malaysia secara eksplisit tidak mencantumkan pupuk dalam daftar barang lintas batas yang diperbolehkan.

“Pupuk tidak masuk daftar BTA karena posisinya sebagai sarana produksi, bukan konsumsi. Masuknya pupuk Malaysia ke Indonesia tanpa izin bukan semata pelanggaran teknis, melainkan tindakan yang bertentangan dengan sistem perdagangan nasional dan komitmen bilateral dalam kerangka Sosek Malindo,” tambah Sahrullah.

Sahrullah juga mengingatkan bahwa pupuk asal Malaysia yang masuk tanpa prosedur resmi melanggar berbagai regulasi, antara lain Undang-undang (UU) nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan, UU nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan UU nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan.

Dengan tidak tercantumnya pupuk dalam skema BTA, kata Sahrullah, maka barang tersebut tidak mendapatkan toleransi lintas batas sebagaimana Bapok yang memang telah dijalankan sejak puluhan tahun lalu dalam ruang sosial-ekonomi yang berbeda.

Lebih jauh dijelaskan, masuknya pupuk ilegal tidak hanya merugikan sistem distribusi nasional, tetapi juga menciptakan ketimpangan kompetisi bagi pelaku usaha yang telah memenuhi kewajiban perizinan dan perpajakan. HIPMI Nunukan mendorong agar pemerintah daerah dan pusat memperkuat pengawasan, pembinaan, serta penyuluhan terhadap masyarakat, sekaligus mempercepat penguatan distribusi legal melalui koperasi Merah Putih dan jalur resmi lainnya.

“Kita tidak bisa membiarkan batas-batas hukum kabur hanya karena tekanan kebutuhan. Ada ruang diplomasi untuk Bapok, tetapi untuk pupuk, jalurnya adalah regulasi produksi nasional, bukan dispensasi perbatasan,” tutup Sahrullah. (red)

Berita Lainnya

PT MIP Merespons Gugatan Adat Tidung Sembakung dengan Niat Baik

by Admin
10/07/2025
0

SB, NUNUKAN –  General Manager PT Mandiri Intiperkasa (MIP) Robert Boro selaku perwakilan perusahaan menyatakan, perusahaan memiliki niat baik dalam...

PT MIP Diduga Cemari Lingkungan di Wilayah Adat Tidung Semakung Hilir

by Admin
10/07/2025
0

SB, NUNUKAN  – Masyarakat adat Tidung Sembakung Hilir, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, mengeluhkan dampak operasional PT Mandiri Intiperkasa (MIP) terhadap...

PLBN Sebatik Mangkrak, Warga Perbatasan Geruduk Usai Kunjungan Komisi II DPR RI

by Admin
10/06/2025
0

SB, NUNUKAN – Kekecewaan mendalam dirasakan warga perbatasan RI-Malaysia di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Usai kunjungan rombongan Komisi...

Tiga Rumah Warga di Krayan Timur Ludes Terbakar Akibat Kompor Gas

by Admin
10/06/2025
0

SB, NUNUKAN – Kebakaran hebat melanda permukiman warga di Desa Long Sepayang, Kecamatan Krayan Timur, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada...

Mappa Panglima Banding Terpilih Menjadi Ketua Umum Cricket Kaltara Periode 2025–2029

Mappa Panglima Banding Terpilih Menjadi Ketua Umum Cricket Kaltara Periode 2025–2029

by Admin
10/05/2025
0

TARAKAN— Musyawarah Provinsi (Musprov) III Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Provinsi Kalimantan Utara resmi menetapkan Mappa Panglima Banding sebagai Ketua Umum...

Muhammad Yasin ‘Ucup’ Terpilih Pimpin KONI Nunukan, Siap Bawa Energi Baru Olahraga Perbatasan

by Admin
10/04/2025
0

SB, NUNUKAN – Muhammad Yasin, yang akrab disapa Ucup, resmi memegang tampuk kepemimpinan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Nunukan untuk...

Next Post
Diduga Tahan Ijazah Karyawannya, Perusahaan Ini Didatangi DPRD Tarakan

DPRD Sidak Dugaan Penahanan Ijazah, Polisi: Kami Hanya Kawal Prosesnya

Waspada Layangan Masuk Bandara, Satpol PP Sisir Titik Rawan dan Langsung Ambil Tindakan

Waspada Layangan Masuk Bandara, Satpol PP Sisir Titik Rawan dan Langsung Ambil Tindakan

Serahkan Bantuan Keuangan ke 10 Parpol, Kesbangpol Tarakan Gelar Bimtek

Serahkan Bantuan Keuangan ke 10 Parpol, Kesbangpol Tarakan Gelar Bimtek

Discussion about this post

Terlaris

PT MIP Merespons Gugatan Adat Tidung Sembakung dengan Niat Baik

10/07/2025

PT MIP Diduga Cemari Lingkungan di Wilayah Adat Tidung Semakung Hilir

10/07/2025

PLBN Sebatik Mangkrak, Warga Perbatasan Geruduk Usai Kunjungan Komisi II DPR RI

10/06/2025

Tiga Rumah Warga di Krayan Timur Ludes Terbakar Akibat Kompor Gas

10/06/2025
suryaborneo.com

© 2024 www.suryaborneo.com

Tentang Kami

  • Home
  • Iklan & Advetorial
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan

Ikuti Kami

error: Konten dikunci !!
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Kaltara
    • Tarakan
    • Bulungan
    • Nunukan
    • Malinau
    • Tana Tidung
  • Nasional
  • Internasional
  • Rubrik
    • Hukum & Kriminal
    • Politik
    • Ekonomi
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Olahraga
  • Video
  • Opini

© 2024 www.suryaborneo.com