SB, NUNUKAN – Kenaikan harga sejumlah pangan di Pasar Inhutani menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah tak terhindarkan. Kenaikan ini bukan ulah pedagang untuk keuntungan pribadinya. Namun, kondisi ini dipicu karena jalur distribusi dan logistik. Apalagi, Kabupaten Nunukan ini bukan hanya berada di perbatasan, namun juga sebuah pulau. Sehingga jalur pengangkutan lebih didominasi kendaraan laut.
“Naik lagi harga barang. Kapal swasta terakhir masuk hari ini,” ungkap Kiki, seorang distributor cabai dan tomat di Nunukan kepada suryaborneo.com yang ditemui di tokonya.
Ia mengatakan, sepekan kedepan kapal swasta, seperti KM Thalia dan KM Catleya sudah tidak beroperasi. Sehingga stok barang, seperti tomat, bawang merah, cabai dan barang lainnya terbatas.
“Hari ini, (Senin, 2 Juni 2025) merupakan hari terakhir kapal swasta masuk ke Nunukan. Seminggu lagi baru masuk. Pasti barang habis,” ujarnya.
Dari pantauan suryaborneo.com, barang yang cukup tinggi kenaikannya adalah cabai besar. Semula harganya Rp40 ribu per kilogram (kg) kini menjadi Rp80 ribu per kg. Sementara cabai rawit hanya naik Rp10 ribu, dari Rp60 ribu per kg menjadi Rp70 ribu per kg. Kemudian tomat dari Rp12 ribu per kg menjadi Rp18 ribu sampai Rp20 ribu per kg. Untuk bawang merah dari Rp35 per kg menjadi Rp40 kg. Sementara bawang putih masih tetap diharga Rp40 ribu per kg karena barang tersebut disuplai dari Tawau, Malaysia melalui jalur Sebatik.
“Untuk beras, naik Rp15 ribu per karung untuk ukuran 5 kg dan 10 kg. Kalau melihat kondisi stok barang ini. Pasti akan ada kenaikan lagi. Petani lokal akan memanfaatkan kondisi ini. Utamanya petani cabai kecil dan tomat. Bisa 2 kali lipat harganya,” beber Yanti, seorang pedagang lainnya.
Dikatakan Yanti, patokan harga barang selama ini diambil dari Pasar Inhutani. Sebab, distributor barang itu lebih banyak berasal di Pasar Inhutani. “Rata-rata penjual di pasar-pasar Nunukan, misalnya Pasar Liem Hie Djung itu ambil di sini (Pasar Inhutani),” ungkapnya.
Tak hanya kebutuhan bumbu dapur, kebutuhan ayam boiler segar juga dipastikan meningkat. Berdasarkan informasi pedagang ayam segar di Pasar Inhutani, meskipun meningkat namun harganya masih stabil di angka Rp43 ribu kg untuk ukuran 1 ekor ayam. Sebab, stok ayam segar saat ini masih mencukupi bahkan lebih banyak.
“Kalau melihat pengalaman Idulfitri sebelumnya, permintaan ayam tidak banyak. Semoga saja lebaran ini pembeli ramai. Apalagi rumput laut sudah mulai naik lagi,” ujar Anwar, pedagang ayam yang sudah belasan tahun menekuni usaha tersebut. (dln)
Discussion about this post