SB, TARAKAN – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tarakan mencatat volume sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Aki Babu meningkat 10 hingga 15 ton per hari selama periode lebaran.
Berdasarkan data DLH Tarakan, rata-rata sampah harian selama lebaran mencapai 160 hingga 165 ton per hari. Angka ini meningkat dibandingkan hari biasanya yang berada di kisaran 151 ton per hari.
“Volume sampah lebaran itu memang cenderung meningkat. Perhitungan kita ada sekitar 10 sampai 15 ton dari H-3 sampai H-2,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Pengendalian Bahan dan LB3, DLH Kota Tarakan, Edhy Pujianto, Selasa (8/3/2025).
Menurut Edhy, peningkatan volume sampah tersebut dikarenakan konsumsi masyarakat menjelang lebaran dan pasca lebaran cukup tinggi, baik dari sampah-sampah organik maupun anorganik
Selain itu, kata dia, terdapat satu fenomena khas di mana masyarakat ketika menjelang lebaran membersihkan rumah milik mereka.
“Karena umumnya masyarakat ketika menjelang lebaran bersih-bersih rumah semua. Jadi mungkin simpanan-simpanan sampahnya yang sudah 11 bulan berlalu itu keluar semua,” ucap Edhy.
Lebih lanjut, Edhy menjelaskan, bahwa pihaknya telah melakukan langkah antisipasi melalui koordinasi dan konsolidasi dengan petugas di lapangan, termasuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA, Koordinator Pengelola Persampahan (KPP), dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola sampah di tingkat kelurahan.
“Dengan koordinasi dan konsolidasi kita bersama teman-teman di lapangan, peningkatan (sampah) ini bisa kita antisipasi. Pengelola sampah di kelurahan-kelurahan juga bersinergi berjalan relatif baik,” jelasnya.
Edhy juga mengungkapkan, sebelumnya pihaknya telah memastikan untuk melakukan pengecekan kendaraan-kendaraan maupun alat berat yang ada di TPA, agar menjamin ketika hari H lebaran maupun pasca lebaran kegiatan bisa berjalan dengan optimal.
“Berjalan sesuai rencana kita, walaupun sebenarnya kita sudah diarahkan oleh Kepala Daerah dan PLT Kepala Dinas Untuk antispasi pending. Jadi seandainya ada kendala di TPA yang Aki Babu, di Juata Kerikil itu walaupun kondisi jalannya masih kurang bagus karena ini sedang mau di finishing, diperbaiki. Ini akan kita gunakan, tapi opsi itu tidak tertempuh karena ternyata pelayanan di TPA Aki Babu masih bisa menampung atau memproses akhir sampah-sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Tarakan,” katanya.
Adapun jenis sampah yang mendominasi sebelum lebaran yakni sampah organik. Sedangkan pasca lebaran lebih didominasi oleh sampah anorganik.
“Jenis sampah yang mendominasi Kalau sebelum lebaran itu organik. Tapi kalau setelah lebaran itu yang anorganik, dari botol-botol Kaleng-kaleng minuman. Jadi kalau sebelumnya kan banyak sisa-sisa sayuran. Tapi itu peningkatannya memang masih ada unsur-unsur plastik,” tutupnya.
Reporter : M. Rizqiyanto Firdaus
Discussion about this post