SB, TARAKAN – Memasuki arus mudik lebaran Idul Fitri 2025 jajaran Polres Tarakan melalui Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) mulai melakukan pengamanan dan pengawasan aktifitas masyarakat di pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Kapolsek KSKP Polres Tarakan IPTU Yazwar mengatakan, saat ini khususnya di Pelabuhan Tengkayu 1, arus pemudik masih terbilang stabil dan belum menunjukkan lonjakan signifikan.
Namun, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan lonjakan akan terjadi pada H-3 Lebaran mendatang.
“Oleh sebab itu, personel yang telah ditugaskan di pelabuhan akan siap mengawasi sekaligus mengamankan arus barang dan penumpang yang keluar masuk area ini,” katanya.
Yazwar menjeleskan, nantinya di Posko Pelayanan Tengkayu 1, sekitar 10 personel dari Polres dilibatkan dalam pengamanan. Mereka akan bekerja sama dengan personel dari Polda, Direktorat Polair, Direktorat Pamobvit, serta melibatkan satuan pendukung seperti tenaga medis, karantina, dan KSOP untuk memastikan koordinasi berjalan lancar.
Lebih lanjut, Yazwar menerangkan, khusus di Kota Tarakan hal yang perlu diantisipasi untuk harus mudik, selain arus penumpang juga masalah bawaan barang penumpang.
“Jangan sampai nanti ada yang hilang, jangan sampai nanti ada yang ketinggalan. Makanya pos pelayanan kita ini dibuat besar, itu mengantisipasi apabila ada barang-barang bawaan dari penumpang yang ketinggalan atau hilang, nantinya bisa dilaporkan di pos kita,” ujarnya.
“Dan kita disini juga selalu terbuka, sehingga nantinya masyarakat lebih mudah untuk berkoordinasi dengan kita, untuk menerima informasinya seperti itu,” lanjutnya.
Yazwar juga mengungkapkan, arus barang juga tercatat cukup tinggi. Banyak penumpang membawa oleh-oleh atau belanjaan, seperti yang biasa terjadi setiap tahun.
“Seperti tadi kita melihat ada di KTT, nah itu sebenarnya warga-warga KTT itu mungkin di wilayahnya, barang itu tidak ada, ataupun ada mungkin harganya mahal. Makanya mereka berangkat ke Tarakan ini untuk mencari barang-barang yang memang tidak ada di tempatnya atau mahal, untuk dibawa ke kampungnya,” ucapnya
Secara teknis pengelolaan barang bawaan penumpang akan terus dikoordinasikan dengan pihak perhubungan dan KSOP untuk mencari solusi terbaik.
Hal ini bertujuan agar penumpang tetap bisa membawa oleh-oleh tanpa memengaruhi keselamatan mereka atau membebani transportasi yang digunakan.
Adapun untuk mengantisipasi kecelakaan laut, kata dia, imbauan disampaikan kepada pemilik kapal dan agen untuk selalu memastikan kapalnya layak berlayar.
“Ramp check juga telah dilakukan sebelumnya untuk memastikan keamanan kapal. Selain itu, para penumpang juga diminta menggunakan jaket pelampung sebagai langkah antisipasi jika terjadi masalah selama perjalanan,” tukasnya.
Discussion about this post