SB, NUNUKAN – Bangunan Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) di Kelurahan Nunukan Utara hingga saat ini tak berguna. Bahkan kondisi bangunan yang menyedot anggaran Rp2,7 miliar itu kondisinya sangat memprihatinkan.
Dari pantauan media ini, puluhan rumah toko (ruko) hanya sekitar 7 hingga 10 ruko saja yang berfungsi. Sisanya tertutup rapat. Padahal ruko ini diberikan secara gratis pada 2019 lalu.
“Ada semua yang punya ini (ruko). Tapi, tidak ada yang mau tempati. Alasannya pembeli kurang,” ungkap seorang pedagang yang sempat ditemui, kemarin.
Ketua RT 10, Nunukan Utara, Efendi membenarkan kondisi Pujasera yang masuk dalam wilayah kerjanya itu. Ia mengatakan, sejak peresmian bangunan baru dan pemberian kunci ruko ke pedagang oleh pemerintah, ruko itu memang tidak pernah difungsikan.
“Alasannya tidak ada pembeli di situ. Pedagang berjualan di tempat lain. Seperti di lingkar (Jalan Lingkar) dan menyewa di tempat lain,” kata Efendi.
Menurutnya, penggunaan bangunan itu hanya ketika menampung korban kebakaran yang terjadi 2021 lalu. “Ruko itu dijadikan posko untuk korban kebakaran. Setelah itu tidak ada lagi,” bebernya.
Untuk diketahui, anggaran pembangunan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler 2018 oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI ini merupakan usulan lama. Dan, baru diterima dan direalisasikan pada 2018 lalu. Selain kios tempat berjualan, di lantai dua juga telah disiapkan khusus bagi pedagang kuliner. Sehingga konsep bangunannya memang akan lebih menarik pengunjung datang. (dln)
Discussion about this post