SB, TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melalui Wali Kota memberikan penghargaan kepada PT Phoenix Resources International (PRI) dalam komitmen mendukung program pemerintah di bidang kesehatan, yakni penanganan stunting di Kota Tarakan.
Penghargaan ini dianugerahkan kepada PRI sebagai salah satu perusahaan yang aktif dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kota Tarakan Tahun 2024.
Penghargaan yang ditandatangani oleh Wali Kota Tarakan, dr Khairul, dengan nomor: 800/097/Dinkes tertanggal 11 Maret 2025 diserahkan melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Tarakan, Ir Jamaluddin kepada Penanggungjawab Community Development PT PRI, Ari Ristanti, pada kegiatan Rembuk Stunting di ruang serbaguna, Kantor Walikota Tarakan, pada Selasa (20/3/2025) lalu.
Dalam sambutan Wali Kota Tarakan, dr Khairul, melalui Sekda Pemkot Tarakan, Jamaluddin, mengucapkan terima kasih atas inisiatif dan dedikasi PRI yang telah berkontribusi luar biasa dalam mendukung upaya penurunan stunting.
Hal itu dilakukan demi tercapainya generasi sehat dan berkualitas di Bumi Paguntaka, sebutan Kota Tarakan. Khususnya di wilayah Kelurahan Juata Permai dan Kelurahan Juata Laut, Kecamatan Tarakan Utara.
Walikota meminta, sinergitas dan peran aktif untuk bergerak bersama dalam mencegah dan menurunkan stunting ini bisa terus dilaksanakan.
“Sebagai perpaduan menyatukan semua sumber daya yang ada mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi,” ucap Jamaluddin.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Tarakan, Catur Hendratmo, menambahkan, dalam kegiatan ini Pemkot Tarakan melibatkan organisasi perangkat daerah terkait hingga sejumlah perusahaan.
“Seluruh stakeholder di Tarakan kita libatkan. Baik itu perusahaan-perusahaan yang ada dan mereka sudah memberikan andil begitu besar di dalam penanganan stunting di kewilayahan. Baik PRI, Inhutani, Pertamina dan beberapa perusahaan, termasuk Baznas,” ujar Catur.
Lebih lanjut Catur menjelaskan, upaya Pemkot Tarakan selama ini terbilang berhasil dalam penanganan stunting. Ini dibuktikan dengan statistik penurunan stunting yang turun drastis dari 25 persen pada tahun 2021, turun menjadi 14,8 persen dari jumlah populasi Balita di Tarakan pada 2023.
Catur mengakui penurunan tersebut berkat upaya penanganan yang dilakukan Pemkot Tarakan bersama stakeholder terkait.
“Tentu ini tidak menjadi sebuah auto pilot yang tiba-tiba terjadi, tentu dengan pendekatan-pendekatan yang kita lakukan, baik melalui pendekatan spesifik, khususnya penanganan kesehatannya dan pendekatan sensitif, bagaimana para remaja diajarkan tentang kesehatan, tambah darah, menjadi bagian yang penting bagi remaja sehingga mereka menjadi sehat dan calon ibu juga sehat,” ungkapnya.
Meski demikian, PRI tetap berkomitmen untuk dapat menekan angka stunting di Tarakan. Pasalnya hingga tahun 2023, angka stunting di Tarakan tersisa 14,8 persen. Sementara Pemkot Tarakan berupaya bisa mencapai new zero stunting.
Karena itu, upaya intervensi akan terus dilakukan PRI. Melalui rembuk stunting diharapkan dapat diprogramkan upaya intervensi apa saja yang akan dilakukan sepanjang tahun 2025 ini.(SB)
Discussion about this post