SB, TARAKAN – Jelang hari raya Iduladha 1446 Hijriah, pengadaan hewan kurban jenis sapi terus berdatangan. Salah satu daerah asal hewan kurban tersebut adalah Gorontalo dan Sulawesi Barat. Hewan-hewan kurban ini pun disebar ke sejumlah titik untuk diedarkan kepada warga untuk diperjual belikan.
Dokter Hewan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Utara, drh Novelia Indriani menyampaikan, seluruh hewan kurban yang umumnya sapi tersebut harus dilakukan pemeriksaan dokumen dari daerah asal. Dokumen itu berupa dokumen karantina dan hasil uji laboratorium. Selanjutnya, hewan-hewan ini akan menjalani pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Utara yang meliputi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan beberapa penyakit lainnya.
“Selain itu, kita juga melakukan disinfektan, penyemprotan pada hewan sebelum diturunkan dari kapal,” ungkapnya.
Dikatakan drh. Novelia Indriani, pemeriksaan fisik hewan kurban perlu dilakukan agar hewan dan masyarakat terhindar dari penyakit mulut dan kuku yang belakangan masih ditemukan di sejumlah daerah di Jawa. Terkait penyakit Antraks, Novelia Indriani menyebut, pihaknya belum menemukan tanda-tanda adanya penyakit tersebut dari daerah asal. Sehingga, para proses pemeriksaan hewan tidak diperlukan waktu lama. “Jadi, tidak ada lagi proses karantina terlebih dahulu seperti tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Meski demikian, pihak Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kaliumantan Utara tetap akan monitoring selama 15 hari pasca pemeriksaan. Bahkan, kata Novelia Indriani, pihaknya juga akan menjadwalkan pengambilan sempel pada semua hewan yang berada dalam pengawasan mereka.
“Pengawasan ini memang harus dilakukan 15 hari untuk lebih memastikan jika hewan tersebut bebas dari penyakit,” katanya.
Saat ini, kata dia, hewan kurban yang masuk ke Tarakan jelang Iduladha mencapai 409 ekor. Seluruh hewan kurban ini didatangkan Gorontalo dan Sulawasi Barat. “Dan yang akan datang dalam bulan ini diperkirakan sekitar 460 hewan kurban yang berasal dari Gorontalo,” tutupnya. (agg)
Discussion about this post